Sirkulasi, Urbanisasi, Ruralisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Remigrasi (Pengertian, Dampak Positif Negatif, dan Faktor Penyebab)

Sirkulasi, urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi termasuk kedalam migrasi lokal / nasional. Sedangkan imigrasi, emigrasi, dan remigrasi termasuk kedalam migrasi internasional. Migrasi lokal/nasional adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam satu negara.
Untuk lebih jelasnya tentang jenis-jenis Migrasi mari kita simak uraian berikut ini:
a. Sirkulasi
    Sirkulasi adalah bentuk perpindahan penduduk tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan. Berdasarkan intensitas waktunya, sirkulasi dapat dibedakan menjadi sirkulasi harian, mingguan, atau bulanan.
1. Sirkulasi harian adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya (ulang-alik tanpa menginap). Pelaku sirkulasi ulang-alik ini disebut dengan penglaju atau komuter.
Sirkulasi, Urbanisasi, Ruralisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Remigrasi (Pengertian, Dampak Positif Negatif, dan Faktor Penyebab)

Pemandangan para komuter yang datang di pagi hari dan pulang di sore hari di kota Beijing, Cina.

2. Sirkulasi mingguan adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada akhir pekan (ulang-alik dengan menginap).
3. Sirkulasi bulanan adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan terjadi jika jarak tempuh antardaerah relatif jauh, sehingga dianggap tidak efektif (baik dari segi waktu atau biaya) untuk melakukan sirkulasi harian atau mingguan.
Dampak Positif Sirkulasi
1. Terjadi penyerapan tenaga kerja dari luar daerah.
2. Memperoleh tenaga kerja dengan upah yang relatif lebih murah.
3. Adanya arus para penglaju dapat meningkatkan sarana dan prasarana transportasi.
4. Terjadi pemerataan pendapatan.
Dampak Negatif Sirkulasi
1. Menimbulkan kenaikan volume lalu lintas dan angkutan pada jam-jam atau hari-hari tertentu, misalnya di pagi dan sore hari atau pada awal pekan dan akhir pekan.
2. Mengurangi peluang kerja bagi masyarakat atau penduduk asli.
3. Beban kota atau daerah yang didatangi semakin berat karena terjadinya kenaikan jumlah penduduk (khususnya di siang hari) sehingga kota atau daerah tersebut terasa lebih padat.

b. Urbanisasi
     Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau. Urbanisasi pada umumnya bersifat menetap, sehingga dapat memengaruhi jumlah penduduk kota yang dituju ataupun jumlah penduduk di desa yang ditinggalkan. Terjadinya urbanisasi dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penarik,
berikut ini.
Faktor pendorong terjadinya urbanisasi:
1. kurang bervariasinya peluang kerja dan kesempatan berusaha, khususnya di luar sektor pertanian;
2. semakin sempitnya lahan pertanian;
3. rendahnya upah tenaga kerja;
4. keterbatasan sarana dan prasarana sosial;
5. adanya perasaan lebih terpandang bila dapat bekerja di kota; serta
6. merasa tidak cocok lagi dengan pola kehidupan di desa.
Faktor pendorong terjadinya urbanisasi

Suasana kota yang serba megah dan modern menarik minat penduduk desa melakukan urbanisasi.

Faktor penarik urbanisasi:
1. lebih bervariasinya peluang kerja dan kesempatan berusaha di kota;
2. upah tenaga kerja di kota relatif lebih besar; serta
3. ketersediaan sarana dan prasarana sosial yang kompleks.
Dampak Positif Urbanisasi
1. Mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan.
2. Masyarakat desa yang bekerja di kota dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
3. Para pelaku urbanisasi dapat menularkan pengalaman kerjanya di desa, misalnya dengan membuka usaha sendiri di desanya.
Dampak Negatif Urbanisasi
1. Desa kehilangan tenaga kerja, khususnya generasi muda sebagai tenaga penggerak pembangunan.
2. Peluang kerja di kota menjadi semakin sempit karena sebagian telah diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah.
3. Merebaknya kawasan-kawasan kumuh di kota.
4. Meningkatkan kesenjangan sosial masyarakat kota.
5. Merebaknya sektor-sektor informal, seperti PKL, yang dapat mengurangi keindahan kota.
6. Peningkatan jumlah penduduk di kota menuntut penyediaan sarana dan prasarana sosial.
7. Meningkatkan angka kriminalitas di kota karena dampak pengangguran.

c. Ruralisasi
     Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Ruralisasi pada umumnya banyak dilakukan oleh mereka yang dulu pernah melakukan urbanisasi, namun banyak juga pelaku ruralisasi yang merupakan orang kota asli. Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya ruralisasi dibedakan menjadi faktor pendorong dan faktor penarik berikut ini.
Faktor pendorong rarulisasi:
1. kejenuhan tinggal di kota;
2. harga lahan di kota semakin mahal sehingga tidak terjangkau;
3. keinginan untuk memajukan desa atau daerah asalnya; serta
4. merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.
Faktor penarik rarulisasi:
1. harga lahan di pedesaan relatif masih murah;
2. pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana;
3. suasana lebih tenang, sehingga cocok untuk penduduk usia tua dalam menjalani masa pensiun; serta
4. adanya perasaan keterkaitan dengan daerah asal atau kenangan masa kecil.

d. Transmigrasi
     Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah atau pulau yang padat penduduknya ke daerah (pulau) yang berpenduduk jarang. Pelaku transmigrasi disebut dengan transmigran.
Dampak Positif dan negatif Transmigrasi

Transmigrasi bedol desa melibatkan segenap warga desa secara bersama-sama.

Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi dapat dibedakan, menjadi berikut ini.
1. Transmigrasi umum, adalah transmigrasi yang dilakukan melalui program pemerintah. Biaya transmigrasi ditanggung pemerintah, termasuk penyediaan lahan pertanian dan biaya hidup untuk beberapa bulan.
2. Transmigrasi spontan, adalah transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan biaya sendiri (swakarsa).
3. Transmigrasi sektoral, adalah transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi.
4. Transmigrasi bedol desa, adalah transmigrasi yang dilakukan terhadap satu desa atau daerah secara bersama-sama.
Transmigrasi ini dilakukan karena beberapa faktor, antara lain:
1. daerah asal terkena pembangunan proyek pemerintah, misalnya pembangunan waduk yang luas; atau
1. daerah asal merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada di dalamnya harus dipindahkan.
Dampak Positif Transmigrasi
1. Memeratakan kepadatan penduduk.
2. Meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
3. Merangsang pembangunan di daerah baru.
4. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.
Dampak Negatif Transmigrasi
1. Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.
2. Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi.
3. Pada beberapa kasus, pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang.

    Berikutnya adalah kita membahas tentang imigrasi, emigrasi, remigrasi yang termasuk kedalam migrasi internasional. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk antarnegara. Migrasi internasional terjadi karena beberapa hal, antara lain, karena terjadi peperangan, bencana alam, atau untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
a. Imigrasi adalah masuknya penduduk dari luar negeri ke dalam negeri untuk tujuan menetap. Pelaku imigrasi disebut dengan imigran.
b. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk tujuan menetap. Pelaku emigrasi disebut dengan emigran.
c. Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sirkulasi, Urbanisasi, Ruralisasi, Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Remigrasi (Pengertian, Dampak Positif Negatif, dan Faktor Penyebab)"

Posting Komentar