Gelombang seismik gempa bumi.
a) Gempa TektonikGempa bumi yang sering terjadi di Indonesia disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan lempeng tektonik pada lapisan kulit Bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang padat dan terapung di atas lapisan selubung bergerak satu sama lain. Gempa ini terjadi karena pelepasan tenaga yang dihasilkan oleh pergeseran lempeng tektonik.
Jika dua lempeng bertemu pada satu sesar (patahan),nkadang dapat bergerak saling menjauhi, mendekati, atau salingmbergeser. Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut. Akibatnya, terjadi pelepasan secara tiba-tiba hingga dapat menggetarkan kulit Bumi dengan kekuatan besar yang kita kenal sebagai gempa bumi tektonik.
b) Gempa Vulkanik
Gempa yang mengguncang Bumi juga dapat ditimbulkan oleh gejala vulkanik atau gunung api. Letusan gunung api yang terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam Bumi menerobos ke atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung berapi yang keras menyebabkan getaran kulit Bumi, terutama di
daerah sekeliling gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai radius jarak yang jauh. Intensitas gempa biasanya lemah sampai sedang. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa vulkanik juga tidak sebesar gempa tektonik.
c) Gempa Runtuhan
Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga di bawah tanah berupa guagua.
Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah. Gempa yang mengguncang permukaan Bumi getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang jauh. Ini semua karena gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut gelombang seismik (gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik ada yang merambat melalui bagian dalam Bumi dan ada yang merambat sepanjang permukaannya.
Ada tiga jenis gelombang seismik. Gelombang pertama yang mencapai seismograf adalah gelombang primer (P). Gelombang ini mempunyai sifat sama seperti gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Gelombang primer (P) merupakan bentuk gelombang tekanan yang merambat melalui batuan dengan memampatkan dan memuaikan batuannya sendiri. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan dengan gerakan naik turun. Jika gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang seismik jenis ketiga yang disebut gelombang permukaan.
Gelombang P merambat paling cepat serta mudah merambat pada zat padat dan cair. Gelombang S hanya merambat pada zat padat dengan kecepatan di bawah gelombang P. Perambatan gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras. Gelombang permukaan mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak. Gelombang ini dapat mengelilingi Bumi beberapa kali sebelum mereda. Gelombang seismik memancar dalam tiga dimensi dari sumber gempa.
Gelombang yang mencapai episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan Bumi yang berada tepat di atas sumber gempa di dalam Bumi kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris. Lapisan kerak Bumi terdiri atas beberapa lempeng. Lempenglempeng yang membentuk lapisan luar Bumi tidak bersifat diam, tetapi bergerak perlahan dengan kecepatan 10 cm per tahun.
Gerakan lempeng-lempeng tektonik ini ada yang saling bertabrakan, menjauh, dan bergesekan. Di sepanjang perbatasan dua lempeng merupakan lokasi atau sumber gempa bumi. Selain gempa bumi,
di sepanjang perbatasan itu juga merupakan jalur gunung api. Jadi, sumber gempa bumi identik dengan jalur gunung api.
Selain getaran yang kita rasakan, gempa bumi juga menimbulkan bencana alam seperti retakan di permukaan bumi hingga menimbulkan longsor, banjir besar, penurunan, dan pengangkatan lapisan tanah. Akibat gempa bumi yang paling hebat adalah tsunami. Tsunami terjadi apabila pusat gempa berada di laut, gempa berkekuatan besar, dan terjadi dislokasi lempeng bumi di bawah laut. Contohnya tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004.
Keterangan:
1. Ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di dasar laut, air laut bergerak secara mendadak.
Perubahan air laut yang mendadak menimbulkan gerak gelombang dahsyat yang disebut tsunami.
2. Tsunami yang terbentuk mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang. Gelombangnya relatif datar sehingga kapal tidak merasakan di bawahnya terjadi gelombang tsunami.
3. Ketika tsunami mendekati daratan, dasar laut yang semakin dangkal bertindak menahan gerak gelombang bagian bawah.
4. Setelah sampai di pantai, gerak gelombang bagian bawah melambat yang mengakibatkan puncak gelombang tertahan dan makin lama makin tinggi. Akhirnya, gelombang yang puncaknya tinggi ini menerjang daratan. Semakin cepat gelombang bagian bawah melambat semakin dahsyat kekuatan tsunami yang ditimbulkan.
0 Response to "Gempa Bumi, Jenis Gempa (Gempa Tektonik, Vulkanik, Runtuhan)"
Posting Komentar