Secara umum sungai adalah kumpulan air yang bergerak pada saluran-saluran yang terbentuk secara alami dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah hingga akhirnya sampai ke laut. Hulu sungai biasanya merupakan mata air yang memancarkan air yang makin lama menyatu dan membentuk sungai. Daerah hulu sungai biasanya tidak terlalu dalam dan arus pada daerah ini biasanya deras. Bagian tengah sungai umumnya lebih landai daripada hulu sungai. Badan sungai akan tampak makin melebar pada bagian ini. Aliran air pada bagian tengah sungai tidak terlalu deras. Pada bagian hilir, terdapat muara yang menjadi tempat peralihan antara air sungai dan laut. Aliran pada hilir sungai atau muara sangat lambat.
Jenis-Jenis Sungai
Berdasarkan kondisi aliran airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Sungai permanen, yakni sungai yang sepanjang tahun debit aliran airnya relatif tetap. Jenis-jenis ini biasa dimanfaatkan untuk sarana transportasi. Contohnya sungai-sungai di Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2. Sungai periodik, yaitu sungai yang aliran airnya sepanjang tahun tidak tetap, di musim penghujan banyak airnya, sedangkan di musim kemarau sedikit airnya. Contohnya sungai-sungai di Pulau Jawa.
3. Sungai episodik atau sungai euphimeral, yaitu sungai yang hanya berair di musim hujan, sedangkan di musim kemarau sangat sedikit bahkan sampai kering. Contoh sungai-sungai di Nusa Tenggara Timur.
1. Sungai permanen, yakni sungai yang sepanjang tahun debit aliran airnya relatif tetap. Jenis-jenis ini biasa dimanfaatkan untuk sarana transportasi. Contohnya sungai-sungai di Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2. Sungai periodik, yaitu sungai yang aliran airnya sepanjang tahun tidak tetap, di musim penghujan banyak airnya, sedangkan di musim kemarau sedikit airnya. Contohnya sungai-sungai di Pulau Jawa.
3. Sungai episodik atau sungai euphimeral, yaitu sungai yang hanya berair di musim hujan, sedangkan di musim kemarau sangat sedikit bahkan sampai kering. Contoh sungai-sungai di Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan sumber airnya sungai-sungai dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
1. Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari curah hujan baik secara langsung atau melalui mata air yang tersimpan di dalam tanah pada saat hujan berlangsung. Sebagian besar sungai-sungai di Indonesia adalah sungai hujan.
2. Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan salju yang terdapat di daerah lintang tinggi atau di pegunungan tinggi yang tertutup oleh salju. Contoh di Indonesia terdapat di sekitar Puncak Jayawijaya.
3. Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan salju atau es.
1. Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari curah hujan baik secara langsung atau melalui mata air yang tersimpan di dalam tanah pada saat hujan berlangsung. Sebagian besar sungai-sungai di Indonesia adalah sungai hujan.
2. Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan salju yang terdapat di daerah lintang tinggi atau di pegunungan tinggi yang tertutup oleh salju. Contoh di Indonesia terdapat di sekitar Puncak Jayawijaya.
3. Sungai campuran, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan salju atau es.
Contoh sungai campuran di Indonesia dapat dijumpai di Papua, yakni Sungai Memberamo dan Sungai Digul. Air pada sungai Sungai Memberamo dan Sungai Digul merupakan campuran antara air hujan dan air lelehan es dari Puncak Jayawijaya.
Jika kita lihat dari profil memanjang sebuah sungai yang dimulai dari hulu sungai sampai muaranya, aliran sungai dibagi menjadi tiga bagian, yaitu daerah hulu, tengah, dan hilir.
1. Daerah hulu atau sungai stadium muda yang mempunyai ciri-ciri, yaitu terletak di daerah yang tinggi dengan tingkat kemiringannya yang besar, banyak dijumpai batu-batuan yang besar, mempunyai aliran air yang deras, daya erosi vertikalnya cukup kuat, mempunyai palung atau lembah sungai berbentuk V, beberapa bagian dapat dijumpai air terjun. Profil sungai di bagian ini ditandai dengan bentuk sungai yang relatif sempit dan mempunyai lembah yang dalam.
1. Daerah hulu atau sungai stadium muda yang mempunyai ciri-ciri, yaitu terletak di daerah yang tinggi dengan tingkat kemiringannya yang besar, banyak dijumpai batu-batuan yang besar, mempunyai aliran air yang deras, daya erosi vertikalnya cukup kuat, mempunyai palung atau lembah sungai berbentuk V, beberapa bagian dapat dijumpai air terjun. Profil sungai di bagian ini ditandai dengan bentuk sungai yang relatif sempit dan mempunyai lembah yang dalam.
2. Daerah tengah sungai dengan ciri-ciri, erosinya berlangsung secara vertikal dan horizontal, aliran air tidak terlalu deras, bentuk palung atau lembahnya adalah V, tidak dijumpai air terjun.
3. Daerah hilir aliran sungai atau stadium tua mempunyai ciri-ciri, terletak di daerah yang relatif datar dan luas, mempunyai aliran air yang lambat dan tenang, palung atau lembah sungainya berbentuk U dengan dasar yang rata, aliran airnya berbelok-belok membentuk meander, banyak dijumpai sedimentasi yang berupa lumpur atau pasir-pasir yang halus di muaranya.
Profil sungai di bagian ini ditandai dengan bentuknya yang lebar dan relatif dangkal.
Sungai memiliki banyak kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Beberapa manfaat sungai dapat kita rasakan baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Daerah hilir aliran sungai atau stadium tua mempunyai ciri-ciri, terletak di daerah yang relatif datar dan luas, mempunyai aliran air yang lambat dan tenang, palung atau lembah sungainya berbentuk U dengan dasar yang rata, aliran airnya berbelok-belok membentuk meander, banyak dijumpai sedimentasi yang berupa lumpur atau pasir-pasir yang halus di muaranya.
Profil sungai di bagian ini ditandai dengan bentuknya yang lebar dan relatif dangkal.
Sungai memiliki banyak kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia. Beberapa manfaat sungai dapat kita rasakan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Arah Aliran Sungai
1. Sungai Konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng.
2. Sungai Subsekuen, yaitu sungai yang mengaliranya tegak lurus pada sungai konsekuen.
3. Sungai Obsekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arahnya berlawanan dengan sungai konsekuen.
4. Sungai Resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar dengan sungai konsekuen.
5. Sungai Insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur dan tidak terikat oleh lereng daratan.
Aliran sungai akan menyusun pola tertentu yang disebut pola aliran sungai.
Pola aliran sungai dapat digolongkan menjadi tujuh macam, yaitu sebagai berikut.
1. Pola Dendritis, yaitu pola aliran sungai yang dicirikan oleh anak-anak sungainya yang bermuara ke sungai induk secara tidak teratur.
1. Pola Dendritis, yaitu pola aliran sungai yang dicirikan oleh anak-anak sungainya yang bermuara ke sungai induk secara tidak teratur.
2. Pola Sentripetal (memusat), yaitu pola aliran sungai yang memusat pada suatu cekungan atau kawah.
3. Pola Sentrifugal (radial), yaitu pola aliran sungai yang tersebar dari suatu puncak, seperti di daerah gunungapi dan perbukitan.
4. Pola Trellis, yaitu pola aliran sungai yang paralel dengan anak-anak sungainya bergabung secara tegak pada sungai induk.
5. Pola Rektangular, yaitu pola aliran sungai yang dicirikan dengan sungai induk dan anak-anak sungainya membentuk sudut 90º.
6. Pola Annular, yaitu pola aliran sungai yang bentuknya melingkar (domes).
7. Pola Pinnate, yaitu pola aliran sungai di mana anak-anak sungainya bermuara ke sungai induk membentuk sudut yang lancip.
3. Pola Sentrifugal (radial), yaitu pola aliran sungai yang tersebar dari suatu puncak, seperti di daerah gunungapi dan perbukitan.
4. Pola Trellis, yaitu pola aliran sungai yang paralel dengan anak-anak sungainya bergabung secara tegak pada sungai induk.
5. Pola Rektangular, yaitu pola aliran sungai yang dicirikan dengan sungai induk dan anak-anak sungainya membentuk sudut 90º.
6. Pola Annular, yaitu pola aliran sungai yang bentuknya melingkar (domes).
7. Pola Pinnate, yaitu pola aliran sungai di mana anak-anak sungainya bermuara ke sungai induk membentuk sudut yang lancip.
Berikut adalah gambar dari pola-pola aliran sungai:
Manfaat dan kegunaan sungai bagi manusia antara lain sebagai berikut.
1. Sumber pengairan lahan pertanian atau irigasi.
2. Untuk usaha pengembangbiakan ikan.
3. Sumber tenaga untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
4. Diambil hasil tambangnya seperti pasir, kerikil, batubatu besar untuk bahan bangunan.
5. Tempat rekreasi, berupa air terjun.
6. Tempat untuk berolahraga seperti ski air dan arum jeram.
7. Untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk atau PAM.
9. Untuk sarana transportasi mengangkut hasil bumi atau perdagangan.
1. Sumber pengairan lahan pertanian atau irigasi.
2. Untuk usaha pengembangbiakan ikan.
3. Sumber tenaga untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
4. Diambil hasil tambangnya seperti pasir, kerikil, batubatu besar untuk bahan bangunan.
5. Tempat rekreasi, berupa air terjun.
6. Tempat untuk berolahraga seperti ski air dan arum jeram.
7. Untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk atau PAM.
9. Untuk sarana transportasi mengangkut hasil bumi atau perdagangan.
10. Dan lain-lain.
0 Response to "Jenis-Jenis Sungai, Aliran Sungai, Arah dan Pola Aliran Sungai, dan Manfaat Kegunaan Sungai Bagi Kehidupan"
Posting Komentar