Peninggalan Kerajaan Kediri (Sejarah Kerajaan Kediri - Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri)

Peninggalan Kerajaan Kediri
    Pada waktu terjadi pembagian kerajaan Airlangga, Samarawijaya sebagai raja Panjalu dan Panji Garasakan sebagai raja Jenggala. Terjadi perang saudara di antara keduanya. Raja Kediri yang pertama Bamecwara yang memerintah dari tahun 1117 – 1130 kemudian diganti oleh Jayabaya 1135–1157. Raja yang terkenal dengan ramalannya – Jangka Jayabaya. Hasil sastra peninggalan kerajaan kediri pada masa pemerintahannya adalah :
  1. Kitab Bharatayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh.
  2. Kitab Hariwangsa karangan Mpu Panuluh.
  3. Kitab Gatotkacasraya karangan Mpu panuluh.
Urutan raja Kediri selanjutnya adalah :
  1. Sarvecvara
  2. Aryyaecvara
  3. Kracaradipagandra.
  4. Kamecvara – hasil sastra antara lain : Kitab Smaradahana oleh Mpu Darmaja dan Kitab Cerita Panji.
  5. Raja Kertajaya 1194 – 1222, yang merupakan raja terakhir dari Kediri yang dikalahkan Ken Arok di Ganter.

Peninggalan Kerajaan Kediri (Sejarah Kerajaan Kediri - Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri)

Sejarah Kerajaan Kediri
    Sejarah berdirinya Kerajaan Kediri berawal dari pembagian Kerajaan Jenggala oleh Raja Airlangga untuk menghindari perpecahan di antara kedua putranya. Pembagian kerajaan ini dilakukan oleh Empu Bharada. Kerajaan Jenggala kemudian dibagi dua, yaitu Kerajaan Jenggala dengan ibu kota Kahuripan dan Kerajaan Kediri dengan ibu kota Daha. Kedua kerajaan ini dibatasi oleh Kali Brantas. Akan tetapi, perpecahan tetap saja terjadi karena setelah Airlangga wafat pada 1049 M, terjadi perang saudara.
    Kerajaan Kediri lebih unggul dibandingkan dengan Kerajaan Jenggala. Samarawijaya kemudian menjadi raja Kediri setelah mengalahkan Mapanji Garasakan dari Jenggala. Raja Kediri pengganti Samarawijaya ialah Sri Bameswara. Pada masa pemerintahannya, raja ini banyak meninggalkan prasasti. Namun, prasasti tersebut banyak berisi mengenai urusan keagamaan sehingga perkembangan pemerintahannya tidak dapat diketahui. Usaha memperbaiki perpecahan akibat perang saudara dilakukan pada 1120 M. Pada masa pemerintahan Kameswara dengan cara menikahi Candrakirana putri dari Kerajaan Jenggala. Peristiwa ini digambarkan Empu Dharmaja dalam Kitab Smaradhana.
    Kerajaan Kediri mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Jayabaya (1135–1157 M) hingga dikenal sampai ke Tiongkok. Berita ini dibawa oleh seorang saudagar Cina bernama Khou Ku Fei. Ia menceritakan bahwa pada 1200 M, Kediri adalah kerajaan yang makmur dan telah memiliki pemerintahan yang diatur oleh hukum. Pada masa itu, Jayabaya banyak menghasilkan karya sastra mengagumkan, seperti Kitab Bharatayudha yang diubah oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab ini memastikan adanya penyatuan di antara dua kerajaan yang sebelumnya terpisah. Namun, yang paling terkenal dari Raja Jayabaya adalah ramalannya yang terkenal sampai sekarang dan terhimpun dalam suatu Kitab, yaitu Jongko Jayabaya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peninggalan Kerajaan Kediri (Sejarah Kerajaan Kediri - Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri)"

Posting Komentar