Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat (Sebab, Bentuk, dan Contohnya)

Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat ⇒ Manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karenanya, manusia hidup berkelompok. Hidup berkelompok dimaksudkan sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidup, seperti bekerja, mengatasi ancaman, mencari nafkah, gangguan, dan melanjutkan keturunan. Dalam mempertahankan hidup, kelompok manusia tinggal menetap pada suatu tempat tertentu. Kumpulan kelompok-kelompok manusia itu kemudian dikenal dengan istilah masyarakat.
Dalam praktiknya, kumpulan kelompok-kelompok masyarakat tersebut menyepakati bersama tentang aturan, norma, budaya, dan kesusilaan. Aturan yang dibuat itu dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan rasa aman, nyaman, dan tenteram. Meskipun demikian, di antara anggota masyarakat ada yang tidak mengindahkan aturan, norma, budaya, dan kesusilaan sehingga menimbulkan keresahan. Melanggar aturan, norma, atau budaya yang telah disepakati bersama merupakan penyimpangan sosial.

Sebab -Sebab Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
    Penyimpangan sosial sering dikenal dengan istilah penyakit masyarakat. Dikatakan demikian karena perilaku menyimpang itu sangat meresahkan masyarakat. Jika kamu menelusuri sebab-sebab munculnya penyimpangan sosial, cenderung berawal dari kondisi keluarga seperti berikut ini.
1. Kekerasan dalam Keluarga
    Kekerasan yang diterima anak dalam keluarga akan menimbulkan goncangan dan tekanan jiwa. Kondisi ini akan menyebabkan penyimpangan pada jiwa anak. Misalnya, anak menjadi pendiam, pemberontak, tidak mau diatur, dan sebagainya.
2. Perceraian dan Perselisihan Keluarga
    Perceraian keluarga menyebabkan anak menjadi frustasi. Dampaknya anak menjadi antipati. Menurut sumber penelitian, pada umumnya banyak anak-anak nakal berasal dari keluarga yang mengalami perceraian dan perselisihan.
3. Pemanjaan Anak
    Mendidik anak dengan pola pemanjaan sangatlah tidak baik. Kondisi itu akan menyebabkan anak menjadi ketergantungan dan tidak mandiri.
4. Rendahnya Wawasan Keluarga
    Tingkat pendidikan dan pengaruh orang tua sangat berperan dalam membentuk pribadi anak. Itulah sebabnya, potensi anak bisa berkembang atau sebaliknya tergantung pada pola didik yang dilakukan orang tua kepada anaknya.
5. Menelantarkan Anak
    Membangun jiwa dan kepribadian anak secara positif, tidak terlepas dari kasih sayang orang tua. Menelantarkan anak, baik secara fisik, materi, maupun psikis akan berdampak buruk bagi perkembangan anak.
6. Percekcokan atau Ketidakharmonisan Ayah Ibu
    Terjadinya percekcokan antara ayah dan ibu di depan anak akan menyebabkan gangguan pada cara berpikir anak. Jika hal tersebut sering terjadi akan mendorong penyimpangan tingkah laku pada diri anak.


Bentuk Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
    Berdasarkan penjelasan di atas, kamu dapat memahami bahwa penyebab awal penyimpangan sosial pada umumnya bermuara dari keluarga. Selain faktor keluarga ada juga faktor lain yang mendorong terjadinya penyimpangan sosial di masyarakat. Faktor yang dimaksud adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik.
  • Faktor intrinsik maksudnya faktor yang memengaruhi pribadi seseorang yang berasal dari dalam dirinya. Misalnya, rendahnya mentalitas, karakter pribadi yang lemah, dan tingkat wawasan yang sempit.
  • Adapun faktor ekstrinsik maksudnya faktor yang memengaruhi pribadi seseorang dari luar dirinya. Misalnya, pengaruh transformasi budaya global yang tidak bisa dibendung. Seperti, peredaran VCD-VCD porno, film-film picisan yang mengumbar kekerasan, dan tayangan televisi yang tidak mendidik.
Merujuk pada faktor intrinsik dan ekstrinsik di atas, bentuk penyimpangan sosial pun akhirnya merebak di kalangan masyarakat. Setidaknya ada dua bentuk penyimpangan sosial, yaitu berikut ini.
1. Bentuk Penyimpangan Sosial yang Dilegalkan
    Bentuk penyimpangan yang dilegalkan ini, misalnya izin resmi lokalisasi untuk PSK (Pekerja Seks Komersil) di kota-kota besar seperti Bandung, Bali, Semarang, dan Jakarta; panji pijat plus; adanya kupon SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) pada zaman Orde Baru, kondomnisasi untuk seks bebas; dan sebagainya.
2. Bentuk Penyimpangan Sosial yang Sembunyi-Sembunyi
    Bentuk penyimpangan sosial yang sembunyi-sembunyi cenderung dilakukan oleh individu. Dalam praktiknya, mereka umumnya melakukan secara diam-diam dan menghindari aparat kepolisian. Seperti, menegak minuman keras, penyelundupan barang ilegal, menjual ganja, memakai narkoba, dan sebagainya.


Contoh Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat
    Sebagaimana dijelaskan di muka, penyimpangan sosial sering dikenal dengan istilah penyakit masyarakat (penyakit sosial). Dikatakan demikian, sebab perilaku menyimpang tersebut sangat meresahkan. Berikut ini beberapa contoh perilaku yang meresahkan masyarakat yang dapat kamu amati di masyarakat.
1. Masalah Narkoba
    Masalah narkoba merupakan masalah nasional dan internasional. Perkembangannya dari hari ke hari sulit untuk diberantas. Menurut hasil penelitian Dadang Hawari, Irawati Hawari dan Asmarohadi tahun 1998 terhadap 100 penderita atau pasien, hasilnya setiap penderita ketergantungan narkotika jenis opiat (heroin) yang diperiksa, ada 9 hingga 10 penderita lainnya (9,72%). Kematian pada penderita ketergantungan narkotika jenis opiat (heroin) mencapai 17,16%. Dengan demikian, jika ditemukan satu orang korban narkotika, maka jumlah korban narkotika yang ada di sekitarnya diperkirakan adalah 9 atau 10 kalinya. Angka ini pun didukung oleh ketentuan WHO. Risiko kematian, baik akibat over dosis (OD) atau lainnya juga relatif tinggi mencapai 17,16%.
2. Masalah HIV/AIDS
    Merebaknya VCD-VCD porno, tabloid esek-esek, dan tayangan yang mengumbar syahwat akhir-akhir ini mendorong perilaku seks bebas dari berbagai kalangan. Kondisi memprihatinkan ini sekaligus melahirkan fenomena seperti hamil di luar nikah, aborsi, hingga terjangkitnya penyakit mematikan HIV/AIDS.
3. Masalah Miras
    Miras atau minuman keras merupakan penyakit masyarakat yang sulit diberantas. Beberapa kali pihak berwajib bekerja sama dengan Satpol PP dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan operasi terhadap toko, kios, dan penjual miras. Namun, hasilnya belum optimal. Minuman keras disinyalir bisa mendorong seseorang nekad untuk berbuat jahat. Misalnya, menodong, merampok, membunuh, memerkosa, dan kejahatan lain di luar kesadaran dirinya.
4. Masalah Pekerja Seks Komersil (PSK)
    Penyakit masyarakat yang satu ini pun sulit diberantas. Kehadirannya ibarat benalu pada sebatang pohon. PSK merupakan cikal bakal penyebaran penyakit HIV/AIDS. Menurut penelitian menularnya penyakit HIV/AIDS cenderung disebabkan oleh hubungan seks bebas dan narkoba.
5. Masalah Judi
    Keterpurukan negeri seribu pulau dalam bidang ekonomi telah membuat sebagian orang mimpi dengan angan-angan. Mimpi dengan angan-angan itu diwujudkan dalam bentuk judi. Bentuk-bentuk judi kerap dikemas dan bervariasi. Seperti, SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah), Porkas, Togel, Kupon Jaya, dan sebagainya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat (Sebab, Bentuk, dan Contohnya)"

Posting Komentar