Pola-Pola Peta Pada Pegunungan, Sungai, Pemukiman, dan Jalan Raya - Pola muka bumi juga terdiri atas dua jenis (sama dengan bentuk muka bumi), pola fisik (alamiah) dan pola budaya (buatan). Contoh pola alamiah, yaitu pola pegunungan dan pola aliran sungai. Adapun contoh pola buatan, yaitu pola permukiman penduduk dan pola jalan raya.
1. Pola Pegunungan
Tahukah kamu perbedaan antara gunung dan pegunungan? Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menjulang tinggi berbentuk kerucut atau kubah dan berdiri sendiri. Adapun pegunungan merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dan puncak yang lainnya, misalnya Pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatra.
Secara umum pegunungan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pegunungan rendah dan pegunungan tinggi. Pegunungan rendah memiliki ketinggian berkisar antara 600 sampai dengan 1.500 meter di atas permukaan laut. Adapun pegunungan tinggi memiliki ketinggian berkisar 1.500 sampai dengan 2.500 meter di atas permukaan laut.
Pola pegunungan dapat terlihat pada peta topografi yang dicirikan dengan garis kontur yang berbentuk bulatan atau lingkaran (puncak) yang berdampingan membentuk suatu rangkaian. Selain pada peta topografi, pola atau rangkaian pegunungan juga dapat diamati pada peta khusus. Pola pegunungan pada peta khusus atau tematik dicirikan dengan menggunakan simbol titik berwarna merah atau hitam. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah peta rangkaian pegunungan berikut.
Peta ini menunjukkan peta lokasi dari beberapa gunungapi aktif (segitiga). Hampir seluruh gunungapi terletak di dekat perbatasan lempeng. Beberapa gunungapi lain terletak di titik-titik panas mantel bumi.
2. Pola Aliran Sungai
Selain pola pegunungan, pola fisik lain yang dapat diamati dari peta adalah pola aliran sungai. Pola aliran sungai pada peta dicirikan dengan simbol garis berwarna biru. Pola-pola aliran sungai, meliputi sebagai berikut.
a. Pola aliran sungai yang lurus, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran tinggi atau daerah perbukitan. Aliran sungainya deras dan banyak dijumpai jeram.
b. Pola aliran sungai memusat (sentripetal), menandakan bahwa pola aliran sungai tersebut berada pada suatu cekungan atau danau. Pola aliran memusat biasanya dijumpai di daerah aliran tengah dengan kemiringan lerengnya yang landai.
c. Pola aliran sungai berkelok-kelok (meander), menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran rendah (relatif datar). Aliran sungainya sangat lambat dan dapat ditemukan wilayah dataran banjir serta delta.
a. Pola aliran sungai yang lurus, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran tinggi atau daerah perbukitan. Aliran sungainya deras dan banyak dijumpai jeram.
b. Pola aliran sungai memusat (sentripetal), menandakan bahwa pola aliran sungai tersebut berada pada suatu cekungan atau danau. Pola aliran memusat biasanya dijumpai di daerah aliran tengah dengan kemiringan lerengnya yang landai.
c. Pola aliran sungai berkelok-kelok (meander), menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran rendah (relatif datar). Aliran sungainya sangat lambat dan dapat ditemukan wilayah dataran banjir serta delta.
3. Pola Permukiman Penduduk
Salah satu pola buatan yang dapat diamati pada peta adalah pola permukiman penduduk. Pola permukiman penduduk pada peta dicirikan dengan menggunakan simbol luasan dan warna.
Pola-pola permukiman penduduk, meliputi sebagai berikut.
a. Pola permukiman memanjang, menandakan bahwa pola permukiman tersebut mengikuti suatu bentang alam atau bentang budaya. Misalnya, permukiman penduduk memanjang mengikuti jalan, sungai, dan mengikuti garis pantai. Tujuan dari pola permukiman ini, yaitu untuk mendekati kepada sumber air dan mempermudah transportasi.
b. Pola permukiman berkelompok, menandakan bahwa pola permukiman tersebut berada di sekitar fasilitas-fasilitas tertentu, seperti pertanian dan perkebunan. Pola permukiman penduduk seperti ini bertujuan untuk mempermudah perjalanan menuju ke sawah atau kebun. Pola permukiman memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya sesuai kondisi setempat.
c. Pola permukiman penduduk terpencar-pencar, menandakan bahwa daerah tersebut keadaan alamnya berbeda-beda. Pola permukiman penduduk seperti ini bertujuan untuk mencari tempat yang dekat dengan air, tanah yang subur, iklim yang cocok, dan daerah yang aman.
Pola-pola permukiman penduduk, meliputi sebagai berikut.
a. Pola permukiman memanjang, menandakan bahwa pola permukiman tersebut mengikuti suatu bentang alam atau bentang budaya. Misalnya, permukiman penduduk memanjang mengikuti jalan, sungai, dan mengikuti garis pantai. Tujuan dari pola permukiman ini, yaitu untuk mendekati kepada sumber air dan mempermudah transportasi.
b. Pola permukiman berkelompok, menandakan bahwa pola permukiman tersebut berada di sekitar fasilitas-fasilitas tertentu, seperti pertanian dan perkebunan. Pola permukiman penduduk seperti ini bertujuan untuk mempermudah perjalanan menuju ke sawah atau kebun. Pola permukiman memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya sesuai kondisi setempat.
c. Pola permukiman penduduk terpencar-pencar, menandakan bahwa daerah tersebut keadaan alamnya berbeda-beda. Pola permukiman penduduk seperti ini bertujuan untuk mencari tempat yang dekat dengan air, tanah yang subur, iklim yang cocok, dan daerah yang aman.
4. Pola Jalan Raya
Selain pola permukiman penduduk, pola budaya yang dapat diamati pada peta adalah pola jalan raya. Adapun pola jalan raya pada peta dicirikan dengan simbol garis berwarna merah. Perbedaan ketebalan garis menunjukkan jenis jalan yang berbeda. Jalan provinsi dicirikan dengan garis yang lebih tebal jika dibandingkan dengan jalan desa atau gang.
Pola-pola jalan raya, meliputi sebagai berikut.
a. Pola jalan raya yang lurus, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran rendah. Cobalah kamu pergi ke daerah pantai, kamu akan menemukan pola jalan raya yang lurus.
b. Pola jalan raya berkelok-kelok, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran tinggi atau
daerah perbukitan. Pergilah ke daerah perbukitan, kamu dapat melihat pola jalan yang berkelok-kelok.
c. Pola jalan membentuk sudut yang teratur, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan kompleks perumahan atau real estate. Pola jalan membentuk sudut yang teratur banyak terdapat di daerah perkotaan.
a. Pola jalan raya yang lurus, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran rendah. Cobalah kamu pergi ke daerah pantai, kamu akan menemukan pola jalan raya yang lurus.
b. Pola jalan raya berkelok-kelok, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan dataran tinggi atau
daerah perbukitan. Pergilah ke daerah perbukitan, kamu dapat melihat pola jalan yang berkelok-kelok.
c. Pola jalan membentuk sudut yang teratur, menandakan bahwa daerah tersebut merupakan kompleks perumahan atau real estate. Pola jalan membentuk sudut yang teratur banyak terdapat di daerah perkotaan.
0 Response to "Pola Pegunungan, Aliran Sungai, Pemukiman, dan Pola Jalan Raya Pada Peta"
Posting Komentar