Teori Laba Wirausaha dan 4 Unsur Laba Wirausaha

Teori Laba Wirausaha

Teori laba wirausaha menjelaskan mengapa seorang wirausaha bisa memperoleh laba atau keuntungan. Ada beberapa teori laba wirausaha, sebagai berikut.

1. Teori Inovasi (Innovation Theory)
Teori inovasi ditemukan oleh Schumpeter yang bernama lengkap Joseph Alois Schumpeter yang berkebangsaan Austria. Menurutnya, laba wirausaha muncul karena kemampuan dan kepandaian wirausaha dalam melakukan inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru) sehingga dapat menciptakan produk-produk baru yang lebih canggih, atau produk baru yang dibutuhkan masyarakat. Dengan inovasi-inovasi tersebut akan diperoleh hasil penjualan yang lebih tinggi dibanding biaya produksi sehingga terdapatlah selisih atau kelebihan yang disebut laba (yang merupakan hak wirausaha).

2. Teori Nilai Lebih (Surplus Theory)
Teori nilai lebih dikemukakan oleh Karl Marx, seorang ahli ekonomi yang lahir di Rusia. Menurut Karl Marx, laba wirausaha didapat dari nilai lebih hasil kerja buruh yang tidak dibayarkan oleh wirausaha. Pekerja menerima ganti rugi (berupa upah dan sejenisnya) atas kegiatan yang dikerjakannya dalam proses produksi. Adapun nilai lebih yang tidak dibayarkan kepada pekerja itulah yang merupakan laba bagi wirausaha.

3. Teori Residu (Residue Theory)
Teori residu atai teori sisa dikemukakan oleh David Ricardo. Menurut teori ini, laba wirausaha dapat diperoleh bila terdapat kelebihan (sisa) dari hasil pendapatan. Kelebihan atau sisa didapat dari pengurangan pendapatan total dengan biaya total.
 

Apa saja Unsur Laba Wirausaha?

Laba yang dterima wirausaha sesungguhnya mengandung beberapa unsur, sebagai berikut.
1. Upah wirausaha, yaitu upah yang diterima wirausaha sebagai imbalan karena telah mengorganisasikan dan mengombinasikan faktor-faktor produksi menjadi barang dan jasa.
2. Bunga modal, yaitu imbalan yang diterima wirausaha karena telah menanamkan modalnya dalam perusahaan.
3. Sewa tanah, yaitu sewa yang diterima wirausaha karena telah menyediakan tanah miliknya sebagai tempat produksi.
4. Premi risiko, yaitu imbalan yang diterima wirausaha karena telah menanggung risiko dalam menjalankan perusahaan, di antaranya menanggung risiko kerugian.

Dalam menjamin ketersediaan barang dan jasa dalam bentuk, pada waktu, dan pada tempat yang tepat sesuai kebutuhan diperlukan peran pengusaha (entreprenuership) untuk menggabungkan dan mempekerjakan faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien. Pengusaha akan memikirkan ide, menentukan keputusan, dan menanggung risiko selama pelaksanaan proses produksi dan pemasaran berlangsung.

Ia akan mengatur dan mengawasi agar perusahaan dapat berjalan sesuai rencana yang diharapkan. Seorang pengusaha harus mempunyai pengetahuan yang luas (terutama yang berhubungan dengan jenis barang yang diproduksinya), inovatif dan mempunyai inisiatif untuk mempertahankan sekaligus memajukan dan memperluas perusahaannya.

Atas kontribusi dan prestasi pengusaha tersebut ia akan memperoleh imbalan berupa pembagian keuntungan yang diperoleh perusahaan secara ekonomis. Imbalan tersebut sebagai balas jasa atas usahanya untuk menghadapi risiko perusahaan serta inovasi harus dilakukan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teori Laba Wirausaha dan 4 Unsur Laba Wirausaha"

Posting Komentar