Struktur Sosial secara etimologis berasal dari kata struktur yang artinya susunan, serta kata sosial yang dalam konteks ini diartikan masyarakat. Jadi struktur sosial berarti susunan dan jalinan unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat. Secara definitif, struktur sosial diartikan sebagai suatu skema penempatan nilai-nilai sosial budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai agar organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan dapat berfungsi dan kepentingan setiap bagian dapat berjalan dalam jangka waktu yang relatif lama. Struktur sosial merupakan bangunan/ jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial sosial secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
Pengertian Struktur Sosial Menurut Para Ahli
Para ahli sosiologi memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan konsep struktur sosial, antara lain:
1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
Para ahli sosiologi memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan konsep struktur sosial, antara lain:
1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
2. Radclife-Brown
Struktur sosial adalah suatu rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, struktur sosial meliputi relasi sosial di antara para individu dan perbedaan individu dan kelas sosial menurut peranan sosial mereka.
3. Menurut Evans-Pritchard
3. Menurut Evans-Pritchard
Struktur sosial ialah relasi-relasi yang tetap dan menyatukan kelompok-kelompok sosial pada satuan yang lebih luas.
4. Menurut Beattie
4. Menurut Beattie
Struktur sosial adalah bagian-bagian atau unsur-unsur dalam masyarakat itu yang tersusun secara teratur guna membentuk suatu kesatuan yang sistematik.
5. Raymond Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005)
Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yanga memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
6. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005)
Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
7. Soerjono Soekanto (59 ; 2005)
Menurut Kamus Sosiologi Soerjono Soekanto 1998: 428, struktur sosial diartikan jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Lebih jauh Soerjono Soekanto menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi 1987, bahwa struktur sosial adalah bangunan abstrak selaku masyarakat yang berisi susunan yang hierarki yang berisi kedudukan dan peran dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah. Dalam arti yang dinamis struktur sosial ini menyangkut jalinan di antara unsur-unsur sosial dalam status-status tersebut.
5. Raymond Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005)
Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yanga memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
6. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005)
Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
7. Soerjono Soekanto (59 ; 2005)
Menurut Kamus Sosiologi Soerjono Soekanto 1998: 428, struktur sosial diartikan jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Lebih jauh Soerjono Soekanto menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi 1987, bahwa struktur sosial adalah bangunan abstrak selaku masyarakat yang berisi susunan yang hierarki yang berisi kedudukan dan peran dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah. Dalam arti yang dinamis struktur sosial ini menyangkut jalinan di antara unsur-unsur sosial dalam status-status tersebut.
Struktur sosial merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial pokok, yang meliputi:
- kelompok sosial,
- kebudayaan,
- lembaga sosial,
- stratiſkasi sosial,
- kekuasaan dan wewenang.
8. D. Hendropuspito (89 ; 1999)
Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan bangunan/jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial antara individu secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan bangunan/jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial antara individu secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
Pengertian Struktur Sosial Secara Umum
Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa struktur sosial adalah susunan status-status sosial yang hierarki beserta jalinan di antara status-status itu sehingga mendorong dan mewujudkan aktivitas sosial dalam masyarakat.
Proses struktur sosial berjalan dengan lancar apabila jalinan di dalam unsur-unsur sosial tersebut tidak mengalami kegoncangan pada unsur yang lain. Unsur-unsur struktur sosial suatu masyarakat terdiri dari:
1. kelompok-kelompok sosial,
2. lembaga-lembaga sosial,
3. kaidah-kaidah atau norma-norma sosial,
4. lapisan-lapisan sosial atau stratifikasi sosial.
Menurut Raymond Flirth (1985:78), struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, bahwa struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi. Organisasi berkaitan dengan pilihan atau keputusan dalam hubungan-hubungan sosial secara aktual. Diferensiasi kondisi struktur sosial masyarakat Indonesia menurut Furnivall adalah pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation) karena perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang disebabkan oleh struktural (structural differentiation) disebabkan oleh kemampuan untuk mengakses ekonomi dan politik, sehingga menyebabkan kesenjangan sosial diantara etnik yang berbeda.
1. kelompok-kelompok sosial,
2. lembaga-lembaga sosial,
3. kaidah-kaidah atau norma-norma sosial,
4. lapisan-lapisan sosial atau stratifikasi sosial.
Menurut Raymond Flirth (1985:78), struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, bahwa struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisasi. Organisasi berkaitan dengan pilihan atau keputusan dalam hubungan-hubungan sosial secara aktual. Diferensiasi kondisi struktur sosial masyarakat Indonesia menurut Furnivall adalah pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation) karena perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang disebabkan oleh struktural (structural differentiation) disebabkan oleh kemampuan untuk mengakses ekonomi dan politik, sehingga menyebabkan kesenjangan sosial diantara etnik yang berbeda.
Terjadinya struktur sosial di dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya proses pertumbuhan masyarakat berlangsung secara alamiah. Namun ada pula struktur sosial yang dibentuk dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pada struktur sosial yang terjadi secara ilmiah biasanya terbentuk atas dasar kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan juga mungkin harta dalam batas-batas tertentu. Struktur sosial ini mempunyai keeratan yang kuat sehingga bentuk ini tidak menimbulkan kerawanan konflik di dalam masyarakat. Karena terjadi secara ilmiah struktur sosial ini tidak memiliki orientasi tertentu dan juga sudah menjadi kesepakatan di masyarakat.
Pada struktur sosial yang dibuat dengan sengaja biasanya atas dasar kepentingan politik maupun ekonomi. Dua kepentingan inilah yang menjadi kebutuhan pokok dalam bermasyarakat. Struktur sosial yang demikian jelas akan menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat. Hal ini dikarenakan sifat struktur sosial ini hanya menguntungkan kelompok sosial tertentu yang minoritas dan kelompok yang mayoritas hanya sebagai pelaksana dari struktur sosial, sehingga ketidakadilan muncul di masyarakat yang nantinya menimbulkan konflik.
Dalam antropologi, konsep struktur sosial sering dianggap sama dengan organisasi sosial, terutama apabila dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang tergolong bersahaja. Sedangkan dalam ilmu sosiologi, struktur sosial digunakan untuk menjelaskan keteraturan sosial, yaitu menunjuk pada prinsip perilaku yang berulang-ulang dengan bentuk dan cara yang sama. Menurut Soerjono Soekanto (2002:68) struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antarposisi sosial dan antarperan.
Hendropuspito (1989) dalam bukunya ”Sosiologi Sistematik” mendefinisikan bahwa struktur sosial adalah skema penempatan nilainilai sosiobudaya dan organ-organ masyarakat pada posisi yang dianggap sesuai dengan berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan dan demi kepentingan masing-masing. Bagian nilai-nilai sosial adalah ajaran agama, ideologi, kaidah-kaidah, moral, serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu masyarakat. Sementara itu organ-organ masyarakat tersebut berupa kelompok-kelompok sosial, institusi atau lembaga-lembaga sosial yang mengusahakan perwujudan nilai-nilai tertentu menjadi nyata dan dipakai dalam memenuhi kebutuhan.
Pada dasarnya struktur sosial merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur tersebut antara lain kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang. Secara umum wujud konkret struktur sosial masyarakat tampak jelas dalam sistem diferensiasi dan stratifikasi sosial yang berlaku dalam sebuah masyarakat. Dari beberapa definisi tersebut, pada dasarnya yang terpenting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang penting dalam menentukan tingkah laku manusia. Dengan kata lain, jika relasi sosial itu tidak dilakukan dalam suatu masyarakat, masyarakat tersebut tidak berwujud lagi. Setiap komponen dari struktur sosial tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi secara bersama-sama saling mengisi dan melengkapi.
Untuk membahas lebih lanjut tentang struktur sosial suatu masyarakat pola pikir Anda harus dimulai dari pengertian tentang kepercayaan, peraturan dan tata nilai yang ada di dalam suatu masyarakat. Jadi struktur sosial pada suatu masyarakat selalu bersandar pada kepercayaan dan tata nilai yang ada pada masyarakat tersebut, sehingga struktur sosial relatif bersifat stabil karena didukung oleh tata nilai yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya struktur sosial akan menjadi pola aktivitas bagi warga masyarakat untuk terlaksananya aktivitas bersama bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Menurut sumber lain yaitu C.W. Drajad. BSW 1983 : 28, struktur sosial diartikan susunan intern suatu masyarakat yang bersifat stabil yang berisi hierarki dari status-status sosial beserta dengan peranannya yang dapat mendorong terlaksananya aktivitas sosial suatu masyarakat.
Perbedaan-perbedaan sosial budaya yang digunakan untuk melihat struktur sosial secara utuh dapat dilihat melalui dimensi vertikal maupun dimensi horizontal yang menyangkut sistem aktivitas bagi warganya. Masing-masing dimensi harus dilihat secara rinci dari segi-segi kehidupannya antara lain dari segi ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Secara horizontal struktur sosial menyangkut keberadaan susunan masyarakat, antara lain dalam bentuk susunan dan pola aktivitas dari kelompok-kelompok sosial dalam bentuk suku-suku bangsa, kelompok-kelompok ras, kelompok agama dan kepercayaan, golongan, maupun kelompok-kelompok gender. Struktur secara horizontal ini mewujudkan perbedaan-perbedaan sistem tata nilai dan norma yang menentukan jenis-jenis pola interaksi di antara unsur-unsur sosial dalam masyarakat.
Perbedaan-perbedaan sosial budaya yang digunakan untuk melihat struktur sosial secara utuh dapat dilihat melalui dimensi vertikal maupun dimensi horizontal yang menyangkut sistem aktivitas bagi warganya. Masing-masing dimensi harus dilihat secara rinci dari segi-segi kehidupannya antara lain dari segi ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Secara horizontal struktur sosial menyangkut keberadaan susunan masyarakat, antara lain dalam bentuk susunan dan pola aktivitas dari kelompok-kelompok sosial dalam bentuk suku-suku bangsa, kelompok-kelompok ras, kelompok agama dan kepercayaan, golongan, maupun kelompok-kelompok gender. Struktur secara horizontal ini mewujudkan perbedaan-perbedaan sistem tata nilai dan norma yang menentukan jenis-jenis pola interaksi di antara unsur-unsur sosial dalam masyarakat.
0 Response to "Pengertian Struktur Sosial (Menurut Para Ahli dan Secara Umum Lengkap)"
Posting Komentar