Cara Membuat Sketsa / Denah / Peta Mental dan Tahapan Pembuatannya

Peta sketsa atau mental map (peta mental) yaitu suatu gambaran pemikiran seseorang terhadap dunia dan lingkungan sekitarnya yang dituangkan dalam bentuk gambar. Contohnya, ketika kamu hendak karya wisata ke Dunia Fantasi yang ada di Jakarta dari Bandung. Sebelum berangkat, kamu bersama teman-teman panitia tergambar kira-kira akan memilih rute mana yang dianggap paling aman dari beberapa rute yang ada untuk menuju Dunia Fantasi, misalnya melalui rute jalan tol Cipularang, melalui Purwakarta, atau melalui Puncak Cianjur. Gambaran pemikiran kamu tentang rute yang akan dilalui digambarkan dalam selembar kertas, itulah contoh peta sketsa yang sederhana.
contoh peta sketsa
Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa peta sketsa merupakan persepsi individu yang bersifat internal tentang lingkunganya yang mereka ketahui. Kemampuan membuat peta sketsa setiap orang akan berbeda-beda bergantung pada tingkat pengetahuannya tentang lingkungannya. Untuk mengukurnya bisa dilakukan dengan cara menyuruh seseorang untuk menggambarkan suatu lokasi tertentu yang ada di suatu daerah, kemudian menerjemahkannya.
Baca juga:
    Peta yang ada saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi telah membantu menciptakan peta-peta dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Walaupun demikian, peta-peta sederhana masih sangat diperlukan. Peta yang masih sederhana sering disebut denah atau sketsa. Sketsa atau denah sudah ada sejak zaman dahulu. Orangorang Mesir Kuno membuat sketsa pada batu dan tanah lempung. Sketsa paling awal yang menggambarkan kenampakan muka bumi seperti jalan setapak, sungai, dan pepohonan diketahui dibuat sekitar 3.000 SM. Contoh sketsa yaitu dapat menunjukkan lokasi rumah, kantor, desa, dan berbagai tempat penting dengan  sketsa atau denah. Denah sering dijumpai pada undangan pernikahan atau pesta lainnya. Denah tersebut menunjukkan lokasi berlangsungnya acara tersebut. Pada denah tersebut tidak semua objek digambarkan. Objek-objek penting saja yang ditampilkan pada denah tersebut.


Tahapan Dalam Membuat Peta Sketsa
    Pembuatan peta sketsa yang baik, hendaknya senantiasa memerhatikan prosedur pembuatannya. Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan peta sketsa, yaitu tahap pengumpulan data, tahap pembuatan, dan tahap penyajian peta.
1. Tahap Pengumpulan Data
    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bahan dan data-data yang diperlukan untuk menggambarkan suatu objek atau lokasi tertentu. Data adalah bahanbahan yang digunakan dalam proses pembuatan peta sketsa. Berdasarkan sifatnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui penelitian atau pengamatan di lapangan, seperti melakukan wawancara ataupun pengukuran langsung terhadap objek yang akan kita buat. Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data yang telah dibukukan berupa dokumentasi pengumpulan orang lain, seperti data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Tahap Pembuatan Peta Sketsa
    Setelah data-data terkumpul, tahap selanjutnya adalah pembuatan peta atau pemetaan. Untuk melakukannya diperlukan seperangkat peralatan antara lain pensil warna, pensil gambar, penghapus, penggaris, jangka, kertas, dan perekat.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta sketsa yang baik di antaranya adalah:
a. harus menentukan daerah dan kurun waktu yang akan dilakukan dalam pemetaan;
b. membuat simbol-simbol yang akan digunakan dalam peta sketsa secara tepat. Pembuatan simbol harus disesuaikan dengan objek yang akan dipetakan. Beberapa jenis simbol sudah kamu pelajari dalam bab sebelumnya tentang peta, atlas, dan globe.
c. membuat atau mencari peta dasar dan sumber datanya. Peta dasar adalah peta yang dapat dijadikan dasar dalam pembuatan peta lainnya. Peta dasar juga berfungsi sebagai kerangka untuk menempatkan objek yang akan dipetakan;
d. penulisan nama-nama geografisnya;
e. melakukan proses editing atau perbaikan kesalahan terhadap peta sketsa yang kita buat supaya dapat diguanakan sesuai dengan fungsinya.
    Untuk membuat peta yang baik dan supaya dapat digunakan dengan mudah oleh
para pemakai informasi peta, sebuah peta harus memenuhi syarat dan aturan kelengkapan
yang sudah menjadi kesepakatan umum para ilmuwan. Syarat kelengkapan peta tersebut
sebagaimana sudah kamu pelajari dalam bab sebelumnya, seperti judul, skala, petunjuk
arah, dan sebagainya.
Baca juga:
3. Tahap Penyajian Peta Sketsa
    Langkah selanjutnya setelah dilakukan proses pemetaan adalah menyajikan hasil peta sketsa yang kita buat. Dalam penyajian hendaknya diberikan keterangan-keterangan yang memberikan informasi kepada para pengguna. Dengan demikian, orang yang menggunakan peta sketsa tersebut dapat mempergunakannya dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Membuat Sketsa / Denah / Peta Mental dan Tahapan Pembuatannya"

Posting Komentar