Jalur Masuk dan Peta Jalur Penyebaran Islam ke Indonesia

Jalur Masuknya Islam ke Indonesia
    Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur yaitu:
1. Jalur Darat
    Jalur masuknya islam melalui darat ini dilalui para pedagang Islam dengan melintasi jazirah Arab dan menjelajah daerah Barat ke Gurun Sahara dan Afrika Tengah, sedangkan jalan Timur melalui Bashra, Bagdad, Damaskus, Samarkand, Bukhara, dan kota-kota di Asia Tengah terus ke daratan Cina. Jalur ini disebut jalan sutra karena pada saat itu yang menjadi komoditas utama dalam kegiatan perdagangan adalah berupa sutra, terutama yang berasal dari Cina.
2. Jalur Laut
    Perdagangan yang dilakukan melalui jazirah Arab, India, dan Asia Tenggara yang dilakukan melalui jalur laut berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia. Pada saat itu sudah berkembang pelabuhan-pelabuhan laut yang ada di kawasan Asia seperti Muskat di jazirah Arab, Basra di Teluk Parsi, Cambay (Gujarat), Chittagong di Teluk Benggala, Pasai di Pulau Sumatra dan daerah Malaka yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Peta Jalur Penyebaran Islam di Indonesia
    Proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan dengan berbagai cara. Setelah kamu mempelajari proses penyebaran Islam, selanjutnya akan dibahas tentang jalur penyebaran agama Islam.
1. Peta Jalur Penyebaran Islam di Indonesia
    Agama Islam masuk dan berkembang di Indonesia melalui jalur laut dan jalur darat.
Perhatikan peta jalur penyebaran Islam di Kepulauan Indonesia di bawah ini. Pertama kali pedagang dan ulama dari Gujarat, Arab, dan Persia berdatangan ke pesisir pantai Sumatra, baik ke Barus atau ke Perlak dan negara-negara sekitarnya.
Peta rute penyebaran Islam di Indonesia
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam, seperti Kerajaan Samudera Pasai di Sumatra mempercepat proses penyebaran agama serta kebudayaan Islam. Di samping itu, perkembangan Islam juga semakin pesat setelah peranan Kerajaan Majapahit digantikan dengan berdirinya Kerajaan Demak. Selain itu, orang-orang Gujarat dalam melakukan syiar agama Islam di Pulau Jawa tidak banyak menemui rintangan yang berarti, walaupun perkembangan agama dan kebudayaan Hindu yang lama memengaruhi tata kehidupan orang-orang di Pulau Jawa.
    Agama Islam pertama kali tersebar di Jawa melalui Kesultanan Demak, selanjutnya ke Banten, Cirebon, Gresik, dan daerah-daerah lain di pesisir utara Pulau Jawa. Kesultanan Demak mengembangkan Islam ke Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
2. Peta Daerah di Indonesia yang Islam pada Abad ke-16, 18, dan Abad ke-20
    Perhatikan peta daerah yang dipengaruhi Islam di Indonesia pada abad ke-16, 18, dan 20 berikut ini.
1. Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-16
2. Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-18
Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-18
3. Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-20
Peta daerah pengaruh Islam di Indonesia pada abad ke-20
Dari peta di atas dapat diketahui, bahwa sampai dengan abad ke-16 pengaruh Islam masih terbatas di sepanjang pesisir timur Sumatra, utara Jawa, juga sebagian Kalimantan. Wilayah lain yang mendapat pengaruh Islam meliputi Sulawesi, Ternate-Tidore, dan beberapa wilayah Maluku bagian selatan.
    Tetapi pada abad ke-18 pengaruh Islam sudah meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Dan pada abad ke-20 hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia telah mendapat pengaruh Islam, meskipun penduduk Papua dan pedalaman Kalimantan baru sedikit yang menganut agama itu.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jalur Masuk dan Peta Jalur Penyebaran Islam ke Indonesia"

Posting Komentar