Kerajaan Banjar / Kesultanan Banjar (Sejarah Singkat)

Kerajaan/Kesultanan Banjar di Kalimantan merupakan kerajaan Islam yang mempunyai hubungan erat dengan Kerajaan Demak. Sultan Banjar berjanji jika Kerajaan Demak membantu mereka untuk berperang melawan Nagaradipa (Nagaradaka), ia bersama seluruh rakyatnya akan masuk Islam.
Peta wilayah Kerajaan-Kesultanan Banjar
Demak memenuhi permintaan tersebut dan berperang melawan Nagaradipa. Akhirnya, Kerajaan Nagaradipa dapat dikalahkan oleh pasukan Demak. Oleh karena itu, sesuai dengan perjanjian, seluruh rakyat Banjar masuk Islam. Peristiwa ini terjadi pada 1550 M.
    Perkembangan agama Islam meluas hampir ke seluruh Kalimantan setelah Raja Banjar masuk Islam. Pengislaman di Kalimantan ini tidak lepas dari peranan Sultan Suryanullah dan para mubalig lainnya, seperti Datok Ri Bandang, Tuan Tunggang Parangan, dan Aji di Langgar berhasil mengembangkan Islam di Kalimantan Timur. Mubalig dari Jawa juga memiliki peranan dalam proses awal perkembangan Islam di daerah Sukadana, Kalimantan Barat. Selain mubalig dari Makasar dan Jawa, para pedagang Arab juga berperan dalam perkembangan Islam di Kalimantan.

Raja pertama Kerajaan Banjar adalah Raja Samudra yang bergelar Sultan Suryanullah atau Suryansyah. Kesultanan Banjar mengalami kemunduran setelah wafatnya Sultan Adam pada 1875 M, ketika Belanda mulai banyak mencampuri urusan pengangkatan sultan Banjar yang baru.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kerajaan Banjar / Kesultanan Banjar (Sejarah Singkat)"

Posting Komentar