Contoh Seni Budaya Bercorak Islam (Perkembangan Kebudayaan Masa Islam)

Berkembangnya kebudayaan Islam di Nusantara menambah khazanah budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan corak budaya bangsa Indonesia. Oleh karena kebudayaan yang berkembang di Nusantara sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat, perkembangan budaya Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Dengan demikian, terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia.
 
Di Indonesia Islam menghasilkan seni budaya bernapaskan keagamaan. Berikut ini beberapa contoh seni budaya pada masa perkembangan Islam di Indonesia:
1) Upacara Grebeg Maulud
    Upacara Grebeg sangat terkenal di lingkungan masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah dan Cirebon. Upacara Grebeg pertama kali dilaksanakan di Kerajaan Demak kemudian berkembang sampai Kerajaan Mataram. Upacara itu sekarang dilestarikan di Keraton Surakarta, Yogyakarta, dan Cirebon. Di Cirebon upacara mirip Grebeg dinamakan Panjang Jimat. Panjang jimat sendiri pada dasarnya adalah piring dan baki untuk menempatkan makanan yang dibagi-bagikan. Piring dan baki tersebut hanya digunakan sekali dalam setahun. Pada malam menjelang tanggal 12 Maulud, panjang jimat diarak dari keraton menuju masjid dengan diiringi oleh sultan dan seluruh kerabat keraton.
Contoh Seni Budaya Bercorak Islam adalah upacara grebeg maulud
    Pada dasarnya maksud dari upacara Grebeg itu tidak lain sebagai bentuk syukur dari sultan kepada Tuhan. Sultan mengadakan syukuran karena telah dipercaya untuk memimpin rakyat. Hal ini jelas sesuai dengan ajaran Islam. Akan tetapi, dalam prosesi upacara dan perlengkapan serta saji-sajiannya, tidak terlepas dari aspek budaya sebelumnya, sementara doa-doanya menggunakan cara-cara Islam.
 
2) Sistem Kalender Islam
    Menjelang tahun ketiga pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, beliau berusaha membenahi kalender Islam. Perhitungan yang dipakai berdasar pada peredaran bulan (kamariah). Umar menetapkan tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 14 September 622 Masehi. Sistem kalender ini berlaku di Indonesia hingga saat ini.
    Bukti perkembangan sistem penanggalan atau kalender yang paling nyata adalah sistem kalender yang diciptakan Sultan Agung. Jika sebelumnya digunakan kalender berdasarkan sistem matahari, sebagai pengaruh dari sistem kalender Hijriah, diciptakan kalender dengan sistem peredaran bulan (kamariah). Akan tetapi, tahunnya tidak menggunakan angka tahun Saka (Jawa) seperti yang sudah digunakan sebelumnya. Sultan Agung juga telah melakukan sedikit perubahan mengenai nama-nama bulan. Misalnya bulan Muharam diganti dengan Sura dan Ramadan diganti dengan Pasa. Kalender tersebut dimulai pada tanggal 1 Muharam tahun 1043 H. Kalender Sultan Agung dimulai tepat pada tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa (8 Agustus 1633).
 
3) Filsafat
    Pada masa penyebaran Islam di Indonesia, perkembangan filsafat sangat dipengaruhi oleh ajaran tasawuf. Setiap orang berusaha mencari kebenaran dan kesempurnaan hidup melalui praktik-praktik keagamaan yang benar. Oleh karena kebenaran mutlak hanya ada pada Tuhan, agar tercapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat, manusia harus terus-menerus mendekatkan diri kepada Tuhan.
 
4) Kesenian
    Islam menghasilkan berbagai kesenian yang bertujuan untuk penyebarluasan ajarannya. Kesenian tersebut antara lain sebagai berikut:
Kesenian bercorak islam
  • Permainan debus, yaitu permainan di mana pada puncak acara, para penari menusukkan benda tajam ke tubuhnya, tanpa meninggalkan bekas luka. Tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat dalam Alquran dan selawat nabi. Tarian ini berkembang di Banten dan Minangkabau.
  • Seudati, adalah sebuah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dari kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman yang artinya delapan. Aslinya, tarian ini dimainkan oleh delapan orang penari. Para penari menyanyikan lagu yang isinya antara lain selawat nabi.
  • Pertunjukan wayang yang sebenarnya sudah berkembang sejak zaman Hindu, dikembangkan lagi pada masa Islam. Berdasarkan cerita Amir Hamzah, dikembangkanlah seni pertunjukan wayang golek.

5) Aksara
    Tersebarnya Islam ke Indonesia membawa pengaruh dalam bidang aksara atau tulisan. Abjad atau huruf-huruf Arab mulai digunakan di Indonesia. Bahkan huruf Arab digunakan sebagai bahan ukiran. Berkaitan dengan ini berkembanglah seni kaligrafi. Dari berbagai penelitian sejarah dan arkeologi terbukti bahwa Islam masuk dan berkembang di Indonesia secara damai. Inilah yang menyebabkan Islam mendapat sambutan yang luas di kalangan rakyat Indonesia sejak awal kedatangannya.
    Demikianlah akhir dari perjalanan kita untuk menemukan kembali peradaban Islam di Indonesia. Kamu telah mengetahui sejarah lahirnya Islam dan perkembangannya hingga ke Indonesia. Kamu juga telah mampu melacak berbagai peninggalan sejarah Islam di berbagai daerah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Seni Budaya Bercorak Islam (Perkembangan Kebudayaan Masa Islam)"

Posting Komentar