Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli (Cara Mengatasi Keburukan Monopoli)

Apa saja Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli?

Pada umumnya, masyarakat tidak menyukai kehadiran pasar monopoli, karena dapat mengeksploitasi pekerja, merusak alokasi sumber daya, dan masih banyak argumentasi yang menunjukkan bahwa kehadiran pasar monopoli kurang disukai. Namun, sebenarnya pasar monopoli juga memiliki beberapa kebaikan. Berikut kebaikan dan keburukan pasar monopoli.
 

Kebaikan Pasar Monopoli

a) Efisiensi dan Pertumbuhan Ekonomi
Kelebihan perusahaan monopoli adalah mampu mengakumulasi keuntungan super normal dalam jangka panjang. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam membiayai riset dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Dengan peningkatan eÀsiensi, maka akan diperoleh output yang lebih besar dan akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.

b) Menghindari Produk Tiruan dan Persaingan yang Tidak Bermanfaat
Jika terlalu banyak perusahaan yang bersaing akan terjadi pemborosan (inefisien). Hal tersebut berdampak pada produk yang dihasilkan tidak berkualitas, dengan tujuan perusahaan hanya mementingkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan perusahaan pesaingnya.

c) Menimbulkan Skala Ekonomi yang Menurunkan Biaya Produksi
Perusahaan monopoli biasanya merupakan perusahaan besar, sehingga dapat menikmati skala ekonomi yang mampu menurunkan biaya produksi. Hal ini bisa dimaklumi sebab dalam pasar monopoli tidak perlu mengeluarkan biaya penjualan seperti biaya promosi atau iklan seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna.

d) Efisiensi dalam Pengadaan Barang Publik
Tidak semua barang dapat disediakan secara efisien lewat pasar. Barang itu umumnya dikenal sebagai barang publik (public goods). Pengadaan barang publik hanya akan eÀsien dalam skala besar. Contohnya pengadaan jalan raya, jembatan, pelabuhan laut, transportasi, telekomunikasi dan air minum.
 

Keburukan Pasar Monopoli

a) Penyimpangan Alokasi Sumber Daya
Kekuatan monopoli menyebabkan penyalahgunaan alokasi sumber daya. Perusahaan monopoli dengan sengaja membatasi tingkat outputnya untuk memaksimalkan laba. Hal ini dilakukan di antaranya dengan menetapkan harga yang tinggi ketika permintaan meningkat dan tidak disertai dengan persediaan barang yang cukup sehingga akhirnya mendorong kenaikan harga.

b) Adanya Ketidakadilan atau Kesenjangan dalam Pembagian Pendapatan
Karena seorang monopolis memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga, ia bisa mendapatkan keuntungan di atas normal dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

c) Mengurangi Kesejahteraan Konsumen
Konsumen harus membayar harga di atas biaya untuk memproduksi komoditas tersebut akan berakibat pada menurunnya tingkat kesejahteraan mereka.

d) Adanya Eksploitasi terhadap Konsumen dan Pekerja
Monopoli menimbulkan eksploitasi, baik terhadap konsumen maupun terhadap tenaga kerja. Eksploitasi ini timbul karena monopoli selalu berproduksi (baik dalam keadaan memperoleh laba maupun rugi) pada harga yang lebih tinggi dari biaya marjinalnya (P>MC). Bagi konsumen, hal ini menimbulkan kerugian karena mereka harus membayar harga yang lebih tinggi dari biaya produksinya. Adapun bagi pekerja, mereka akan dibayar lebih rendah dari harga jual yang diterima monopolis.

e) Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
Tidak adanya persaingan dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas barang yang diproduksi. Keseimbangan dalam pasar monopoli terjadi di bawah keseimbangan ekonomi, karena tidak seluruh terpakai sesuai dengan kapasitas produksi, sehingga menimbulkan pengangguran. Keadaan ini akan melemahkan daya beli, dan memaksa perusahaan memproduksi lebih sedikit lagi. Jika keadaan ini terus berlanjut, kondisi ekonomi secara keseluruhan menjadi lebih buruk, seperti mengakibatkan stagÁasi (kemandegan dalam pertumbuhan ekonomi dan inflasi).

f) Memburuknya Kondisi Perekonomian Dunia
Tuntutan perdagangan bebas memang dapat meningkatkan efisiensi, tetapi tanpa disadari adanya perusahaan-perusahaan besar (terutama perusahaan-perusahaan multinasional/MNC) telah menjadi
perusahaan monopoli alamiah. Karena sahamnya dimiliki pihak swasta, tujuan perusahaan ini adalah maksimalisasi laba. Jika dibiarkan terus berlanjut tanpa koordinasi yang baik, akan menggilas perusahaanperusahaan yang ada di negara-negara sedang berkembang.

Kurva permintaan pada pasar monopoli memiliki kemiringan (slope) negatif yang menunjukkan adanya perbandingan terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta. Karena dalam pasar monopoli seorang monopolis merupakan penjual tunggal, kurva permintaan yang terbentuk sama dengan kurva permintaan pasar. Kurva permintaan seperti ini juga secara tidak langsung menyatakan bahwa jika ingin menjual output lebih banyak, seorang monopolis harus menurunkan harga barangnya.

Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan UndangUndang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
Untuk mengatasi keburukan monopoli, pemerintah dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Mengeluarkan undang-undang atau peraturan yang mampu mencegah timbulnya monopoli.
  2. Menarik pajak yang tinggi kepada pemegang monopoli.
  3. Mengizinkan impor barang yang sama dengan yang diproduksi pemegang monopoli.
  4. Ikut menentukan tinggi rendahnya harga.
  5. Membuat perusahaan sejenis untuk menyaingi perusahaan pemegang monopoli.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebaikan dan Keburukan Pasar Monopoli (Cara Mengatasi Keburukan Monopoli)"

Posting Komentar