Apa Itu PDB/GDP, PNB/GNP, PNN, Pendapatan Personal & Disposabel?

a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam waktu satu tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri. Jika Anda ingin menentukan besarnya PDB Indonesia, berarti harus menghitung jumlah barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh seluruh warga negara, tetapi tidak mengikutsertakan nilai barang dan jasa atau pendapatan yang dihasilkan oleh warga negara Indonesia di luar negeri.

Meningkatkan Produk Domestik Bruto PDB - Gross Domestic Product GDP
PDB dikenal di tingkat nasional. Adapun di tingkat regional dikenal istilah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh masyarakat di satu wilayah (region), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota. Seperti halnya PDB, PDRB adalah salah satu indikator makro yang dapat menggambarkan besarnya nilai tambah yang diperoleh dari berbagai aktivitas perekonomian di suatu wilayah. Besar kecilnya PDRB suatu provinsi, kabupaten atau kota sangat ditentukan oleh potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mengelolanya. Oleh karena itu, tidak heran, jika perolehan PDRB di tiap daerah akan bervariasi sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap daerah. PDRB Provinsi DKI Jakarta, tentunya akan berbeda dengan PDRB Nanggroe Aceh Darussalam atau Papua. Begitu pun PDRB Kota Bandung tentu akan berbeda dengan PDRB Kota Surabaya.

Produk Domestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP) menghitung nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun. Barang dan jasa yang dihasilkan ini dihitung tanpa
memerhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut. Artinya, barang dan jasa tersebut bisa diproduksi oleh warga negara yang bersangkutan maupun warga negara asing yang bekerja di wilayah negara tersebut. Pernahkah Anda mendengar istilah
”Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC)?” Contoh perusahaan multinasional ini adalah Coca Cola, Kentucky Fried Chicken (KFC), atau Mc Donald yang beroperasi di beberapa negara. MNC membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara tempat beroperasinya perusahaan ini. MNC menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli di negara tersebut.
MNC tersebut membantu menambah barang atau jasa dan penggunaan tenaga kerja, sehingga operasi perusahaan merupakan bagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara, serta nilai produksinya dihitung dalam Produk Domestik Bruto. Padahal, pemilik perusahaan multinasional bukan berasal dari negara tempat beroperasinya perusahaan ini.
 

b. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

Produk Nasional Bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap warga negara dalam jangka waktu satu tahun, termasuk nilai barang dan jasa warga negara tersebut yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di dalam negeri. Jadi, jika Anda ingin menge tahui PNB Indonesia, berarti Anda harus menghitung jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara Indonesia (baik di Indonesia maupun di luar negeri), tetapi tidak mengikutsertakan nilai barang dan jasa atau pendapatan warga negara asing yang ada di Indonesia.

Pendapatan faktor-faktor produksi luar negeri yang ada dalam suatu perekonomian dinotasikan sebagai FPLN, sedangkan faktorfaktor produksi di dalam negeri dinotasikan sebagai FPDN. PNB dapat dirumuskan sebagai berikut.

PNB = PDB – (FPLN – FPDN)

Selisih antara FPLN dan FPDN adalah pendapatan faktor produksi neto dari luar negeri (net factor income from abroad, selanjutnya disingkat FPNLN). Jadi,

PNB = PDB – FPNLN

Pada umumnya, untuk negara berkembang nilai PDB lebih besar dari nilai PNB. Hal ini disebabkan penanaman modal asing di negara tersebut lebih besar dengan hasil produk warga negaranya di luar negeri. Oleh karena itu, bagi negara berkembang umumnya PDB lebih banyak digunakan dibandingkan PNB.

Bagaimana, dapatkah Anda membedakan antara PDB dan PNB?
Secara matematis, yang membedakan antara PDB dengan PNB adalah pendapatan neto atas faktor dari luar negeri (nett factor income from abroad). Variabel ini menunjukkan besarnya pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi yang ada di luar negeri dikurangi pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi yang berasal dari orang asing di dalam negeri.
 

c. Produk Nasional Neto (Net National Product)

Produk Nasional Neto (PNN) diperoleh dari Produk Nasional Bruto (PNB) dikurangi dengan penyusutan barang modal (capital goods). Karena nilai PNB merupakan nilai kotor, untuk mendapatkan nilai bersihnya harus dikeluarkan depresiasinya. Hal ini disebabkan di dalam PNB, investasi yang dipakai adalah investasi kotor, yaitu jumlah investasi yang ditanam. Selain depresiasi tidak termasuk ke dalam transaksi ekonomi, depresiasi atau penyusutan barang modal juga sudah disyaratkan dalam sistem akuntansi. Jadi,

PNN = PNB – Depresiasi
Angka-angka produk nasional di atas disebut bruto, karena di dalamnya masih tercakup biaya produksi yang belum dipotong, yaitu penyusutan. Dalam setiap harga pasar, suatu barang mengandung nilai
depresiasi (penyusutan). Penyusutan sesungguhnya termasuk biaya produksi yang harus diperhitungkan dalam harga pokok dan tidak dapat dihitung sebagai laba. Industri-industri akan menggunakan barang-barang modal (mesin, peralatan produksi, bangunan, dan perabot kantor) untuk menghasilkan barang-barang. Nilai barang-barang modal tersebut akan semakin susut (berkurang) dari satu periode ke periode berikutnya.

Susutnya nilai tersebut merupakan bagian dari ongkos produksi. Oleh sebab itu, dalam setiap harga penjualan suatu barang dimasukkan nilai depresiasi barang modal. Dengan kata lain, besarnya pendapatan nasional pada harga pasar telah memasukkan nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional.


d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)

Pendapatan Nasional Neto adalah pendapatan seluruh warga negara sebagai balas jasa semua faktor produksi yang digunakan. Untuk mendapatkan pendapatan nasional, harus mengurangi Produk Nasional Neto (PNN) dengan pajak tidak langsung dan menambahkan dengan subsidi. Pajak tidak langsung harus dikurangkan karena bukan merupakan balas jasa faktor produksi. Adapun subsidi harus ditambahkan karena merupakan balas jasa faktor produksi.
Pendapatan Nasional Neto disebut juga sebagai Pendapatan Nasional (PN). Jadi,

PN = PNN – Pajak tidak langsung + Subsidi

e. Pendapatan Personal (Personal Income)

Pendapatan Personal (PP) adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak-hak individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa keikutsertaannya dalam proses produksi. Ternyata tidak
seluruh pendapatan nasional diterima oleh rumah tangga. Untuk memperoleh pendapatan personal, laba perusahaan yang tidak dibagikan atau laba ditahan (LDT) harus dikurangkan, sebab laba ditahan merupakan hak perusahaan. Selain itu, Pembayaran Asuransi Sosial (PAS) juga harus dikurangkan.

Kedua pengurangan tersebut belum mencerminkan pendapatan personal yang sebenarnya, karena pendapatan personal bukan merupakan pendapatan pribadi masing-masing, melainkan kumpulan dari masyarakat. Dalam pendapatan personal juga harus ditambahkan Pendapatan Bunga yang diterima oleh Pemerintah dan Konsumen (PBPK) dan Pendapatan Non-Balas Jasa (PNBJ), seperti transfer uang
kepada seseorang. Jadi,

PP = PN – LDT – PAS + PBPK + PNBJ

f. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)

Pendapatan Disposabel adalah pendapatan yang secara riil berada di tangan konsumen dan siap untuk dibelanjakan atau ditabung. Besarnya pendapatan disposabel adalah pendapatan personal dikurangi dengan pajak langsung atau pajak penghasilan perorangan.

 

g. Pendapatan Perseorangan Siap Konsumsi

Pendapatan Perseorangan Siap Konsumsi (Personal Income Disposable) adalah pendapatan perseorangan yang dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun untuk ditabung.
Besarnya pendapatan perseorangan siap konsumsi adalah pendapatan perseorangan dikurangi pajak penghasilan.

Pendapatan perseorangan siap konsumsi = Pendapatan perseorangan – Pajak penghasilan

Dari produk domestik bruto sampai ke pendapatan perseorangan siap konsumsi dapat diringkas sebagai berikut.

Pendapatan Perseorangan Siap Konsumsi

h. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk pada suatu negara pada waktu tertentu. Nilainya diperoleh dari membagi nilai Produk Nasional Bruto atau Produk Domestik Bruto tahun tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut.

Pendapatan per kapita = PNB / Jumlah Penduduk
Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai indikator pembangunan yang menunjukkan tingkat kesejahteraan rakyat. Selain itu, pendapatan per kapita sering digunakan untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antarnegara.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Itu PDB/GDP, PNB/GNP, PNN, Pendapatan Personal & Disposabel?"

Posting Komentar