3 Komponen Utama yang Menentukan Terjadinya Inflasi (Penjelasannya)

Inflasi adalah merosotnya nilai uang karena banyaknya uang yang beredar, sehingga menyebabkan kenaikan harga-harga barang yang bersifat umum dan berlangsung terus menerus. Inflasi mengganggu
kehidupan ekonomi masyarakat karena inflasi menurunkan daya beli orang, menghambat orang untuk menabung, dan menghambat perkembangan sektor swasta dibanding sektor pemerintahan.

Apa Komponen Utama yang Menentukan Terjadinya Inflasi

Apakah komponen utama yang menentukan inflasi?

Ada tiga komponen untuk menentukan terjadinya inflasi.
1. Kenaikan Harga
Harga suatu komoditas dikatakan naik jika harga menjadi lebih tinggi daripada periode sebelumnya. Misalnya, harga 1 buku tulis yang berisi 50 lembar sebesar Rp2.500,00. Beberapa hari kemudian naik menjadi Rp3.000,00. Hal ini berarti telah terjadi kenaikan harga buku tulis. Perbandingan tingkat harga bisa dilakukan pada periode yang lebih panjang yaitu seminggu, sebulan, triwulan, dan setahun.

2. Bersifat umum
Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan terjadi inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga komoditas lainnya secara umum naik. Misalnya kenaikan harga 1 buku tulis yang berisi 50 lembar terjadi pada saat tahun ajaran baru, sehingga permintaan terhadap buku tulis meningkat. Tetapi apabila kenaikan harga buku tulis tersebut tidak menimbulkan kenaikan-kenaikan harga komoditas lain, maka tidak terjadi inflasi.

3. Berlangsungnya Terus Menerus
Kenaikan harga-harga yang bersifat umum, apabila terjadinya hanya sesaat, belum dikategorikan terjadi inflasi. Sehingga perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan. Jika pemerintah melaporkan bahwa inflasi tahun ini sebesar 8% per tahun, berarti akumulasi inflasi adalah 8% per tahun. Inflasi triwulan ratarata 2% (8% : 4) dan inflasi bulanan rata-rata 0,66% (8% : 12).


Inflasi merupakan salah satu penyakit ekonomi di setiap negara. Semua negara baik negara maju maupun berkembang pasti mengalami apa yang disebut inflasi, hanya besarannya saja yang berbeda. Tingkat inflasi yang dialami negara maju seperti Amerika dan Jepang misalnya mengalami inflasi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Pengertian inflasi sering didefinisikan dengan kalimat yang berbeda-beda. Meskipun pernyataan dalam definisi itu berbeda tetapi semuanya mempunyai maksud yang sama, yaitu membicarakan mengenai barangbarang kebutuhan masyarakat yang harganya naik secara terus-menerus.

Jadi, yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian di mana ada kecenderungan harga-harga dari semua barang naik secara terus-menerus atau berulang-ulang.
Yang dimaksud dengan harga (price) adalah harga-harga dari semua kebutuhan masyarakat, secara terus-menerus artinya kenaikan harga barang-barang tersebut bukan hanya satu kali saja tetapi naik secara berulang-ulang. Kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang lazimnya terjadi jika pembelanjaan bertambah dibanding pertambahan penawaran atau persediaan barang dan jasa di pasar. Dengan demikian, jelaslah bahwa penekanan istilah inflasi hanya dipakai terhadap kenaikan tingkat harga yang berlangsung secara terus-menerus atau berkepanjangan.

Kenaikan harga yang berlangsung sekaligus seperti lazimnya kenaikan harga beberapa barang pokok pada saat akan lebaran tidak dapat dikatakan inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. Kejadian semacam ini diistilahkan sebagai kenaikan tingkat harga.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Komponen Utama yang Menentukan Terjadinya Inflasi (Penjelasannya)"

Posting Komentar