Alat-Alat Pengukur Cuaca (Pengukur Suhu, Angin, Curah Hujan, Kelembapan Udara, Intensitas Cahaya Matahari, dan Pengukur Tekanan Udara)

Alat-alat pengukur cuaca sangat membantu manusia dan memahami gejala dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Perkembangan teknologi selalu berubah dengan cepat untuk menyesuaikan kehidupan umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman. Seiring perkembangan zaman pula, manusia telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuannya sehingga mampu mengukur cuaca dengan berbagai alat yang telah ditemukan.
1. Alat Pengukur Suhu
    Alat pengukur suhu dinamakan termometer. Termometer digunakan dengan cara dipasang di tempat terbuka. Cara kerja termometer sangat sederhana yaitu berupa tabung yang diisi dengan air raksa. Bila udara panas, air raksa yang berada dalam termometer akan mengembang sehingga permukaannya naik. Di dekat tabung, dipasang garis skala, sehingga bila air raksa mengembang naik atau turun, permukaannya akan terukur. Air raksa digunakan dalam termometer karena mempunyai tingkat pemuaian yang teratur seiring dengan suhu di sekitarnya. Titik beku air raksa juga sangat rendah, sekitar -39 derajat C, sedang titik didihnya tinggi, mencapai 357 derajat C.
    Ukuran suhu yang terbaca pada termometer, dinyatakan dalam satuan derajat Celcius (C). Dalam sistem satuan internasional, satuan resminya adalah derajat Kelvin (K). Sementara itu, beberapa negara Eropa dan Amerika menggunakan satuan derajat Fahrenheit (F). Saat ini dikenal tiga macam termometer dalam pengukuran suhu, yaitu termometer dinding, termometer maksimum-minimum, dan termometer bola basah-bola kering.
Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda-beda.
a. Termometer Dinding
    Alat pengukur jenis ini berfungsi untuk mengukur suhu udara yang memiliki kemampuan ukur antara -18 derajat C sampai dengan 50 derajat C. Untuk membacanya tinggal melihat tingginya air raksa dalam tabung dengan ketinggian skala.
b. Termometer Maksimum-Minimum
    Termometer jenis ini berfungsi mengukur suhu udara terendah dan tertinggi pada suatu tempat dengan satuan derajat. Cara membacanya sama dengan termometer dinding.
c. Termometer Bola Basah-Bola Kering
    Termometer bola basah-bola kering berfungsi untuk mengukur kelembapan nisbi udara di suatu tempat dan waktu yang dinyatakan dengan persen (%).
Alat pengukur suhu - termometer
  • Termometer skala Fahrenheirt memiliki titik beku pada suhu 32 derajat F, dan titik didih pada suhu 212 derajat F.
  • Termometer skala belum memiliki titik beku pada suhu 273 derajat K dan titik didih pada suhu 373 derajat K.
  • Termometer celcius memiliki titik beku pada suhu 0 derajat C dan titik didih pada suhu 100 derajat C.

2. Alat Pengukur Angin
    Angin diukur berdasarkan kecepatan dan arahnya. Alat pengukur angin dinamakan anemometer. Anemometer merupakan suatu alat yang terdiri atas beberapa mangkok yang disusun seperti baling-baling. Setiap mangkok ditopang oleh penampang yang berhubungan dengan pencatat kecepatan mekanis. Kecepatan tersebut kemudian dinyatakan dalam skala. Bila tertiup angin, baling-baling anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Setelah bergerak, alat penghitung pada anemometer akan bekerja dan menghitung kecepatan angin. Hasilnya kemudian dicatat dan dicocokkan dengan skala Beaufort.
Anemometer - alat pengukur angin - pengukur kecepatan angin

3. Alat Pengukur Curah Hujan
    Alat penakar hujan dinamakan fluviometer. Alat ini berupa corong penampung air hujan yang diletakkan di tempat yang rata dan terbuka, untuk memungkinkannya menampung air hujan. Tabung penakar pada fluviometer memiliki gelas penakar hujan dengan skala hingga 25 mm. Mulut penakar fluviometer memiliki luas 100 cm persegi dan dipasang dengan ketinggian 120 cm di atas tanah. Corong harus dipasang secara mendatar. Curah hujan diukur dengan membagi volume air hujan yang tertampung dengan 100. Satuan yang digunakan adalah ml.
Fluviometer - Alat Pengukur Curah Hujan
Baca juga:

4. Alat Pengukur Kelembapan Udara
    Alat pengukur kelembapan udara dinamakan higrometer. Higrometer bekerja dengan menggunakan rambut manusia. Cara kerja higrometer sangat sederhana. Higrometer dipasang pada penampang Stevenson. Bila udara lembap, rambut akan mengembang dan menggerakkan engsel hingga ke tangkai pena. Kemudian, tangkai pena akan naik. Sebaliknya, bila udara kering, rambut menyusut dan menggerakkan engsel hingga tangkai pena turun. Pergerakan itu dapat terlihat melalui pengukuran skala kelembaan nisbi yang tercatat oleh pena.
Higrometer - Alat Pengukur Kelembapan Udara

5. Alat Pengukur Intensitas Cahaya Matahari
    Alat pengukur intensitas cahaya matahari dinamakan campbel stokes. Campbel Stokes digunakan dengan menggunakan kartu pencatat data. Cara kerjanya, kartu dipasang di bagian bawah lensa yang ada pada penampang. Lensa kemudian diletakkan di tempat terbuka. Melalui lensa, cahaya matahari akan membakar kartu. Bagian yang hangus pada kartu akan menunjukkan intensitas penyinaran matahari. Pada kartu yang dipasang di bawah lensa, dicatat satuan waktu dan lama penyinaran.
 
6. Alat Pengukur Tekanan Udara
    Alat pengukur tekanan udara dinamakan barometer. Barometer yang umum digunakan adalah barometer aneroid. Barometer ini mempunyai sebuah tabung lempengan logam yang sebagian besar udara di dalamnya telah dipompa keluar. Pada barometer aneroid terdapat jarum penunjuk skala yang dapat bergerak jika tekanan atmosfer mengembang dan mengempis. Barometer dilengkapi dengan sebuah pena dan kertas pencatat. Kertas pencatat pada barometer disebut barograf dan hasil catatannya disebut barogram.
Barometer aneroid - Alat Pengukur Tekanan Udara

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alat-Alat Pengukur Cuaca (Pengukur Suhu, Angin, Curah Hujan, Kelembapan Udara, Intensitas Cahaya Matahari, dan Pengukur Tekanan Udara)"

Posting Komentar