Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu (Asal Mula, Sumber Ajaran, Dewa Trimurti, Pancasradha, Simbol, Kasta Dalam Agama Hindu)

Asal Mula Agama Hindu
    Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan antara agama yang dianut oleh bangsa Arya dan bangsa Dravida. Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah berhasil mendesak bangsa asli India, Dravida. Terjadi pembauran antara bangsa Arya dan bangsa Dravida yang selanjutnya menurunkan generasi yang disebut bangsa Hindu. Kata hindu berasal dari kata sindhu (bahasa Sanskerta) yang berarti sungai. Kata ini mengacu pada Sungai Indus yang menjadi sumber air bagi kehidupan di sekitarnya.
Celah Khyber jalur masuk bangsa Arya - Asal Mula Agama Hindu
Sumber Ajaran Agama Hindu
    Sumber ajaran agama Hindu terdapat dalam kitab suci Weda (terdiri atas empat kitab), Brahmana (merupakan tafsir dari kitab Weda), dan Upanisad (memuat dasardasar filsafat hubungan antara manusia dan TUHAN). Kata weda berasal dari kata vid artinya tahu. Weda atau veda berarti pengetahuan suci. Kitab ini ditulis ketika bangsa Arya menduduki Punjam, 3.000 tahun sebelum Masehi. Dewa-dewa utama dalam ajaran Hindu ialah Dewa Trimurti (kesatuan dari tiga dewa). Ketiga dewa tersebut ialah:
Dewa-dewa utama dalam ajaran Hindu ialah Dewa Trimurti (kesatuan dari tiga dewa)
  1. Dewa Brahma. Brahma bertugas menciptakan alam semesta dan mengatur segala peristiwa di dunia. Kendaraannya berupa angsa.
  2. Dewa Wisnu. Wisnu bertugas memelihara alam semesta. Kendaraannya berupa seekor burung garuda.
  3. Dewa Syiwa. Syiwa bertugas sebagai perusak semua yang tidak lagi berguna di alam. Kendaraannya seekor lembu.
Pemujaan terhadap para dewa dipimpin oleh seorang pendeta yang disebut brahmana. Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. 
Kelima keyakinan tersebut, yakni:
  1. Widhi Tattwa: percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
  2. Atma Tattwa: percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
  3. Karmaphala Tattwa: percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
  4. Punarbhawa Tattwa: percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
  5. Moksa Tattwa: percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
Dalam masyarakat Hindu, dikenal lima kasta atau kelas, yaitu: 
  1. Brahmana: terdiri atas pemimpin agama atau pendeta
  2. Ksatria: terdiri atas para bangsawan, raja dan keturunannya, serta prajuritprajuritnya
  3. Waisya: terdiri atas pengusaha dan pedagang
  4. Sudra: terdiri atas para petani dan pekerja kasar
  5. Paria: terdiri atas gelandangan (orang yang haram untuk disentuh)
Tempat suci umat Hindu antara lain kota Benares yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Syiwa. Sungai Gangga dianggap keramat dan suci karena air Sungai Gangga dianggap dapat mensucikan abu jenazah yang dibuang ke dalamnya. Hari raya umat Hindu ialah Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.
Simbol Suci Agama Hindu
    Omkara, simbol suci bagi umat Hindu yang melambangkan Brahman (Tuhan) Yang Mahakuasa.
Omkara, simbol suci bagi umat Hindu yang melambangkan Brahman (Tuhan)

    Perkembangan Hindu (Hinduisme) di India berkaitan dengan sistem ke percayaan bangsa Arya yang masuk ke India pada 1500 SM. Mereka masuk ke India melalui Celah Khyber dan menggantikan posisi bangsa Dravida dan Munda yang menguasai India. Bangsa Arya berasal dari daratan Eropa, mengembangkan sistem kepercayaan yang menyembah banyak dewa. Misalnya, Agni (dewa api), Indra (dewa halilintar dan perang), danRudra(dewa pemanah yang menyebarkan bencana dan penyakit dengan cara melepaskan anak panahnya ke sembarang orang).  
    Upacara persembahan merupa kan bagian ter penting dari agama bangsa Arya. Kemudian, secara bertahap terjadi pembakuan tata cara per sembahan atau upacara keagamaan oleh golongan pendeta (Brahmana). Para pendeta mementingkan ketepatan tata cara upacara keagamaan. Mereka yakin, upacara keagamaan yang benar akan mendorong para dewa mengabul kan doa para penyembahnya. 
     Monopoli tata cara upacara keagamaan oleh kaum Brahmana, menimbulkan istilah Brahmaisme. Sistem yang dikembangkan bangsa Arya adalah sistem kasta. Pada awalnya, sistem kasta bertujuan membedakan bangsa Arya dengan penduduk asli, untuk menandai kelahiran, dan kekerabatan. Sistem ini berkembang dan membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya.
    Dengan demikian, Hinduisme adalah perpaduan antara keyakinan keagamaan yang suci dan kelas sosial yang mempunyai hukum moral. Bangsa Arya dan bangsa India percaya kepada banyak dewa. Di antara banyak dewa tersebut, terdapat tiga dewa utama yang disebut Trimurti, yaitu Brahma atau dewa pencipta, Wisnu atau dewa pelindung dan pemelihara, serta Syiwa atau dewa pencipta dan pelebur.

Baca juga:

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu (Asal Mula, Sumber Ajaran, Dewa Trimurti, Pancasradha, Simbol, Kasta Dalam Agama Hindu)"

Posting Komentar