Awal Perkembangan Islam di Dunia dan Lahirnya Agama Islam | Pengertian/Arti Islam

Awal Perkembangan Islam di Dunia
    Agama Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw., muncul pada abad ke-7 M di Jazirah Arab, tepatnya di wilayah Arab Saudi. Meskipun muncul di kawasan yang terbelakang dengan keadaan masyarakat jahiliyah, namun ajaran dan budaya Islam mampu berkembang ke seluruh dunia. Hanya dalam waktu 22 tahun setelah Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama, seluruh Jazirah Arab ter-Islamkan.
Awal Perkembangan Islam di Dunia
Setelah Nabi Muhammad saw. wafat (632 M), perkembangan kekuasaan dan perluasan daerah Islam meluas ke Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian kecil Eropa Barat. Pada abad berikutnya, perluasan pengaruh Islam ke Timur menjangkau Asia Tengah dan India Utara. Daerah-daerah itu tunduk di bawah pemerintahan para khalifah penerus Nabi Muhammad saw. yang disebut Khulafaur Rasyidin. Mereka terdiri atas Abu Bakar AsShidiq (632–634 M), Umar bin Khatab (634–644 M), Usman bin Affan (644–656 M), Ali bin Abi Thalib (656– 661 M), dan Bani Umayyah (661–750 M) yang berpusat di Damaskus, Syria yang selanjutnya dikembangkan oleh pemerintah Bani Abbasiyah (750–1258 M) di Baghdad, Irak. Pada masa-masa itulah, umat Islam mencapai puncak kejayaan sehingga mendukung terciptanya suatu kebudayaan Islam yang mendunia.

Perkembangan Islam di Asia dilakukan melalui jalur perdagangan
  1. Pertama, jalur perdagangan darat atau yang dikenal dengan sebutan ’jalan sutera ’ yang menghubungkan perdagangan antara daerah pedalaman di Eropa dan Asia Barat bagian Utara dengan daerah pedalaman di Asia, terutama Tiongkok. Jalan sutera merupakan jalur perdagangan antara Asia dan Eropa yang sangat tua usianya.
  2. Kedua, jalur perdagangan laut yang menghubungkan kota-kota dagang di sekitar Laut Tengah dan kota-kota dagang di sepanjang pantai Selatan benua Asia yang terbentang dari Asia Barat – Asia Selatan – Asia Tenggara – sampai Asia Timur. Para pedagang dari Asia Barat yang berkunjung ke India, Asia Tenggara, dan Asia Timur bukan hanya untuk berdagang, melainkan membawa dan menyebarkan agama Islam. Sebaliknya, para pedagang dari Asia Tenggara dan Asia Timur yang datang ke India dan Asia Barat bukan hanya untuk berdagang, melainkan untuk belajar agama Islam. Dengan demikian, penyebaran dan berkembang Islam ke berbagai daerah Asia melalui jalan yang damai (pacific penetration).
Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SWT dengan maksud untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat (Kaum Quraisy) yang sedang mengalami kegelapan/kebodohan dalam hidup dan kehidupannya. Namun, kaum Quraisy tidak percaya terhadap ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Bahkan, kaum Quraisy selalu menjadi musuhnya. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW berpindah dari Mekkah ke Madinah untuk mendapatkan kebebasan dalam menjalankan perintah Allah SWT, yaitu mensiarkan agama Islam.
    Islam terus berkembang ke seluruh jazirah Arab, bahkan sampai ke Afrika, Eropa, dan Asia. Ada dua ciri penyebaran agama Islam ke luar jazirah Arab, yaitu melalui jalan peperangan dan jalan damai. Penyebaran Islam ke wilayah Barat (Eropa) umumnya dilakukan melalui jalan peperangan. Sedangkan penyebaran Islam ke wilayah Timur (Asia) berlangsung secara damai. Penyebaran Islam ke Asia, termasuk ke Indonesia dilakukan oleh para pedagang. Oleh karena itu, daerah-daerah yang paling awal menerima pengaruh Islam adalah daerah pesisir (pantai).
    Para pedagang memegang peranan penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Di samping para pedagang, para Wali (Wali Songo) memegang peranan penting dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Islam berkembang pesat di Indonesia sehingga terbentuklah komunitas Islam. Komunitas Islam mampu membangun kekuatan untuk menyaingi kekuatan kerajaan-kerajaan yang bercorak HinduBudha di daerah pedalaman. Sejak saat itu, mulai lahir kesultanankesultanan Islam di beberap daerah pesisir di wilayah Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya, masyarakat Islam Indonesia mampu mengembangkan kebudayaan yang bercorak Islam, meskipun di sana sini masih dijumpai pengaruh Hindu-Budha.

Sejarah Lahirnya Agama Islam di Dunia
    Pada suatu hari, tepatnya tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, Muhammad mendapat wahyu yang pertama di Goa Hira. Wahyu itu diturunkan oleh Allah swt melalui Malaikat Jibril. Wahyu yang pertama itu, kemudian dikenal sebagai Surat Al-’Alaq (ayat 1-5) dan pada intinya memerintahkan Nabi Muhammad dan umatnya untuk selalu membaca. Dalam arti sempit, Nabi Muhammad diperintahkan untuk membaca wahyu-wahyu Allah. Sedangkan dalam arti luas, Nabi Muhammad diperintahkan untuk membaca segala sesuatu, termasuk gejala-gejala alam dalam rangka memperbaiki kehidupan masyarakat jahiliyah. Sejak saat itu, Muhammad telah menjadi nabi, sekaligus sebagai rasul. Sedangkan wahyu-wahyu yang lain diterima oleh Nabi Muhammad selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Sejak saat menerima wahyu yang pertama, maka agama Islam telah lahir di dunia.
Perkembangan agama Islam tidak dapat dipisahkan dengan seseorang yang bernama Muhammad. Siapakah Muhammad itu?
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada 12 Robbiulawal Tahun Gajah yang bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Ibunya bernama Aminah binti Wahab, sedangkan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Kedua orang tuanya berasal dari suku Quraisy, sebuah suku yang sangat terhormat karena keturunannya mendapat kedudukan terhormat di Mekkah sebagai penjaga, pemelihara, dan pelayan Ka’bah. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim karena ayahnya meninggal ketika Muhammad masih di dalam kandungan ibunda tercinta. Ketika berumur enam tahun, Muhammad telah menjadi anak yatim piatu. Sejak saat itu, Muhammad diasuh oleh kakeknya, yaitu Abdul Muthalib. Namun, tidak lama kemudian kakeknya pun meninggal dunia. Oleh karena itu, semenjak berumur delapan tahun, Muhammad diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.
    Pada waktu berusia 12 tahun, Muhammad telah ikut berdagang ke negeri Syria (Syam). Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila kemudian Muhammad mampu berdagang atas usahanya sendiri. Artinya, ia tidak lagi ikut atau membantu orang lain. Dalam menjalankan usaha dagangnya, Muhammad dikenal sebagai pedagang yang jujur sehingga mudah memperoleh kepercayaan dari para pedagang lainnya. Kejujuran merupakan hal baru bagi masyarakat waktu itu. Bahkan, berkat kejujurannya Muhammad dipercaya oleh seorang saudagar kaya yang berbudi luhur, yaitu Siti Khadijah untuk membawa barang-barang dagangannya ke negeri Syria. Kejujuran, perilaku, dan sikapnya yang baik, membuat Siti Khadijah jatuh hati kepadanya. Akhirnya, tepat berumur 25 tahun, Muhammad secara resmi menikah dengan Siti Khadijah.
Sejarah Lahirnya Agama Islam di Dunia - Kakbah
Ka’bah merupakan kiblat bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah. Sebenarnya, Ka’bah merupakan bangunan peninggalan Nabi Ibrahim a.s. Namun demikian, Islam mengakui Ka’bah sebagai salah satu tempat suci agama Islam.
Muhammad adalah seorang yang sangat sederhana, sopan, santun, jujur, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, suka membantu dan menolong, dan berbagai sikap dan perilaku baik lainnya. Muhammad juga sangat peduli terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sudah sejak lama, Muhammad sangat prihatin atas kehidupan masyarakat Arab yang diwarnai dengan kebodohan, ketidakadilan, dan penindasan. Masyarakat Arab seperti ini disebut ’masyarakat jahiliyah’ dan masa itu, disebut ’zaman jahiliyah’.
    Atas keprihatinannya, hampir setiap hari Muhammad mengasingkan diri, bersemedi, dan berdoa memohon kepada Allah swt agar diberi petunjuk untuk memperbaiki kehidupan masyarakat jahiliyah yang semakin rusak akhlaknya. Tepat berumur 40 tahun, Muhammad mendapat mendapat wahyu yang pertama, ketika sedang bersemedi di Goa Hira. Sejak saat itu, Muhammad telah diangkat menjadi nabi, sekaligus sebagai rasul.
Sejak saat itu, Nabi Muhammad saw mulai mensiarkan risalah Islam kepada sanak keluarga terdekat dan para sahabatnya. Ajakan memasuki Islam disambut baik oleh sanak keluarga dan para sahabat Rasulullah. Dari hari ke hari, dakwah Islam semakin luas dan semakin banyak pengikutnya. Keadaan itu membuat gusar para pemuka Suku Quraisy sehingga mereka berusaha untuk menentang ajaran Islam.
Beberapa faktor yang mendorong orang-orang Quraisy menentang Islam, di antaranya:
  1. Tunduk kepada Nabi Muhammad, berarti menyerahkan kekuasaan dan pimpinan Mekkah kepadanya;
  2. Kaum Quraisy tidak menyukai ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa oleh Islam;
  3. Ingin mempertahankan adat istiadat, kepercayaan, dan upacara-upacara keagamaan yang dilakukan leluhurnya, yaitu menyembah berhala.
Rasulullah dan para pengikutnya, kemudian mendapat gangguan, hinaan, ancaman, serta siksaan dari kaum Quraisy. Keadaan ini semakin menyedihkan, ketika Abu Thalib dan Siti Aminah meninggal dunia. Dalam kondisi seperti itu, tepatnya pada 27 Rajab, Raslullah melaksanakan perintah Allah swt untuk menjalankan Isra Mi’raj. Isra adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram di Mekkah) ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (langit lapih yang ke tujuh) untuk menerima perintah menjalankan shalat 5 (lima) waktu dalam satu hari satu malam.
    Sementara, untuk menjaga keselamatan jiwa dan para pengikutnya, Rasulullah memutuskan untuk melaksanakan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa ini kemudian dijadikan dasar penanggalan tahun Hijrah.
Di Madinah, pengikut Rasulullah melakukan pembinaan masyarakat dengan cara:
  1. Mendirikan masjid yang pertama
  2. Mengikat persaudaraan antara kaum Muhajirin (orang-orang yang ikut hijarah dari Mekkah) dengan kaum Anshor (orang-orang Madinah yang menerima dan menolong Rasulullah)
  3. Mengadakan perdamaian dengan orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah
  4. Meletakan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat Islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pengikut Rasulullah semakin bertambah banyak.
Strategi dakwah Rasulullah Saw di Madinah lebih lengkapnya pada link berikut ini 😊
    Setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, Islam terus berkembang ke seluruh wilayah Timur Tengah, bahkan sampai ke Afrika, Eropa, dan Asia. Perkembangan Islam tidak dapat dipisahkan dari peranan para sahabat nabi yang mampu meneruskan kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Sahabat-sahabat nabi yang paling berjasa dalam menyebarkan Islam adalah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Mereka dikenal sebagai Khulafaturrosyidin. Setelah masa kepemimpinan Khulafaturrosyidin berakhir, Islam telah berkembang menjadi sebuah kekuatan yang besar. Di Syria muncul Dinast Umayyah, di Bagdad (Irak) muncul Dinasti Abbasiyah, dan di Eropa pusat kekuasaan Islam terdapat di Cordoba (Spanyol). Pada masa Dinasti Umayyah Islam telah berkembang sampai ke India, Cina, dan Asia Tenggara, bahkan Indonesia. Pada masa dinasti Abasiah Islam lebih berkembang luas lagi. Setelah kebesaran Abasiah memudar, muncullah kemudian dinasti Turki Ustmani. Dalam masa pemerintahan Imperium Turki Ustmani, Islam mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Pengertian/Arti Islam
    Nama Islam diambil dari kata Arab aslama yuslimu. Islam mempunyai beberapa arti, yaitu melepaskan diri dari beberapa penyakit lahir dan batin, kedamaian dan keamanan, serta ketaatan dan kepatuhan. Kata Islam berarti penyerahan diri atau patuh. Islam merupakan agama yang menuntut para penganutnya untuk melakukan penyerahan diri. Orang yang menganut Islam disebut muslim, yakni orang yang berserah diri kepada Allah swt.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Awal Perkembangan Islam di Dunia dan Lahirnya Agama Islam | Pengertian/Arti Islam"

Posting Komentar