Difusi Kebudayaan (Pengertian, Contoh, Jenis, Bentuk, dan Dampak Difusi Budaya)

Difusi adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur ke budayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difusi diartikan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak lain. 
    W.A. Haviland menyatakan bahwa difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada kebudayaan lain. Proses difusi berlangsung menggunakan teknik meniru atau imitasi. Meniru lebih mudah daripada menciptakan sendiri, terutama tentang hal-hal yang baru. 
    Menurut Koentjaraningrat, difusi adalah proses pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi yang disertai dengan proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus ribu tahun lamanya sejak zaman purba.
Difusi Kebudayaan (Pengertian, Contoh, Jenis, Bentuk, dan Dampak Difusi Budaya)
Dengan kata lain, difusi adalah suatu proses penyebaran unsurunsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia. Contoh terjadinya proses difusi sebagai proses penyebaran kebudayaan pada masa prehistori yaitu ketika kelompok manusia berburu berpindah ke daerah lain yang jauh sekali dan membawa budaya berburu ke daerah tempat mereka berpindah. Penyebaran unsur kebudayaan melalui pertemuan kelompok individu yang bertetangga.

Beberapa contoh proses terjadinya difusi kebudayaan, di antaranya sebagai berikut.
1) Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia dilakukan dengan teknik meniru. Misalnya, penyebaran agama Islam melalui media perdagangan, berikut cara berdagang yang jujur, dan model pakaian yang digunakan, lambat laun ditiru oleh masyarakat.
2) Cara berpakaian para pejabat kolonial Belanda ditiru oleh penguasa pribumi.
3) Cara orang Minangkabau membuka warung nasi dan cara orang Jawa membuka warung tegal.
4) Cara makan yang dilakukan orang Eropa dengan mengguna kan sendok ditiru oleh orang Indonesia.

Jenis Difusi Budaya
    Ada dua jenis difusi yaitu difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Difusi intramasyarakat, yaitu difusi yang terjadi pada masyarakat itu sendiri. Adapun difusi antarmasyarakat, yaitu difusi yang terjadi antarmasyarakat yang satu dan masyarakat lain.
1. Difusi Intramasyarakat
    Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
    a) Suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai kegunaan.
    b) Ada tidaknya unsur-unsur yang memengaruhi diterima dan ditolaknya unsur-unsur baru.
   c) Suatu unsur baru yang berlawanan dengan fungsi unsur lama kemungkinan besar tidak akan diterima.
    d) Pemerintah dapat membatasi difusi yang akan diterima.
2. Difusi Antarmasyarakat
    Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
    a) Adanya kontak dalam masyarakat tersebut.
    b) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat baru tersebut.
    c) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.
    d) Peranan masyarakat yang menyebarkan penemuan baru di dunia ini.
    e) Paksaan dapat juga digunakan untuk menerima suatu penemuan baru.
Bentuk-Bentuk Difusi Kebudayaan
    Bentuk penyebaran yang mendapat perhatian dari para antropolog dan berdasarkan prosesnya, difusi dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk. Bentuk-bentuk tersebut antara lain, hubungan symbiotic, hubungan penetration pacifique, dan stimulus diffusion.
1. Hubungan Symbiotic
    Symbiotic adalah hubungan yang terjadi hampir tidak mengubah unsur kebudayaan yang dimiliki. Contoh hubungan barter yang terjadi selama berabad-abad antara suku Afrika dengan kelompok Negrito. Suku bangsa Afrika memberikan hasil pertanian, dan kelompok Negrito memberikan hasil berburu dan hasil hutan. Selama hubungan itu kebudayaan masing-masing suku tidak mengalami perubahan.
2. Hubungan Penetration Pacifique
    Penetration pacifique adalah terjadinya pemasukan unsur-unsur kebudayaan tanpa adanya paksaan. Contoh yang pernah terjadi adalah unsur kebudayaan yang dibawa masuk oleh para pedagang dari India ke Indonesia. Cerita Ramayana dan Mahabarata salah satunya diperoleh melalui aktivitas perdagangan masyarakat India ke Indonesia. Masuknya unsur-unsur kebudayaan tersebut terjadi tanpa sengaja ke dalam kebudayaan penduduk setempat.
Bentuk-Bentuk Difusi
3. Stimulus Diffusion
    Stimulus diffusion adalah bentuk difusi yang terjadi karena penyebaran kebudayaan secara beruntun. Contoh suku bangsa A bertemu B terjadi difusi, B bertemu C terjadi difusi, C bertemu D terjadi difusi, demikian seterusnya. Misalnya, kewajiban melakukan seikirei pada masa penjajahan Jepang di Asia.

    Proses difusi telah berlangsung sangat lama. Para ahli berpendapat bahwa manusia zaman purba telah melakukan proses difusi. Menurut paleoantropologi, diperkirakan manusia pertama kali ada di daerah sabana tropikal Afrika Timur, kemudian menyebar hampir ke seluruh permukaan bumi yang memiliki musim yang berbeda-beda. Persebaran ini membentuk sebuah kebudayaan yang mereka miliki saat ini. Dalam proses ini mereka melakukan adaptasi fisik dan budaya. Proses perpindahan tersebut dilakukan dengan cara migrasi lambat dan otomatis serta migasi cepat dan mendadak. Migrasi lambat dan otomatis adalah perpindahan yang terjadi seiring dengan berkembangnya manusia di muka bumi. Manusia berkembang dan membutuhkan tempat-tempat yang lain sehingga melakukan migrasi. Migrasi tersebut membawa serta kebudayaan mereka. Dengan demikian, kebudayaan turut tersebar di permukaan bumi ini seiring dengan menyebarnya manusia untuk mencari tempat tinggal dan menjalani kehidupan.
Proses difusi - migrasi
    Difusi dan akulturasi memiliki persaman dan perbedaan. Persamaan difusi dan akulturasi adalah masing-masing memiliki kontak. Tanpa kontak tidak mungkin keduanya dapat berlangsung. Adapun perbedaannya yaitu difusi berlangsung dalam keadaan di mana terjadinya suatu kontak tidak perlu ada secara langsung dan berkelanjutan. Misalnya difusi menggunakan tembakau yang tersebar di dunia. Adapun akulturasi memerlukan hubungan dekat, langsung, dan berkesinambungan. Proses difusi melancarkan perubahan karena difusi tersebut memperkaya unsur-unsur budaya. Suatu difusi yang meliputi jarak yang panjang biasanya terjadi melalui suatu rangkaian pertemuan suatu deret suku-suku bangsa.

Dampak Difusi atau Pergeseran Budaya
    Dampak dari difusi atau pergeseran nilai budaya lokal mulai membawa pengaruh yang nyata. Nilai sakral suatu dogma telah bergeser, demikian pula halnya dengan mitos dan kepercayaan. Suatu kejujuran telah berubah menjadi manipulasi dan keserakahan. Kapitalisme mulai merambah hingga pelosok negeri. Nilai humanisasi bergeser ke arah dehumanisasi. Seiring dengan itu kecepatan perkembangan informasi luar biasa pesat bersama dengan difusi budaya. Sementara itu banyak yang tidak menguasai teknologi.
    Difusi budaya yang ada di Indonesia di antaranya adalah penggunaan telepon genggam yang telah menyebar hingga ke pelosok-pelosok, demikian pula halnya dengan penjualan voucher. Difusi budaya yang membawa dampak tidak baik juga terjadi manakala seks bebas telah dianggap lumrah. Kasus narkoba, perselingkuhan, pergaulan bebas menjadi pemicu menyebarnya penyakit HIV/AIDS. Difusi budaya yang negatif lain adalah bentuk prostitusi yang pesat berkembang. Karena budaya permisif masyarakat menjadikan prostitusi mendapat tempat sebagai hal yang wajar.
    Filter terhadap fenomena yang ada saat ini harus kuat agar dapat bertahan dari nilai negatif yang dapat menggoyahkan nilai bangsa. Pergeseran budaya yang terjadi saat ini menyebabkan ilmuwan bangkit untuk menggali nilai budaya lokal agar kekayaan budaya tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya yang dapat mempertahankan nilai kebangsaan dan persatuan yang baik. 😊😊

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Difusi Kebudayaan (Pengertian, Contoh, Jenis, Bentuk, dan Dampak Difusi Budaya)"

Posting Komentar