Sistem Ekonomi Tradisional, Komando, Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila (Pengertian, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kelemahan Lengkap)

Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dengan menggunakan perangkat tertentu, seperti peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan. Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap negara berbeda-beda. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara bergantung pada keputusan dari lembaga tertinggi atau yang paling berkuasa dari negara tersebut yang didasarkan pada pertimbangan filsafat, budaya, sejarah, cita-cita rakyat serta motif-motif tertentu dari pemerintah. Sistem ekonomi suatu negarapun bisa berubah bergantung pada keputusan tertinggi dari negara tersebut. Sebagai contoh, Indonesia pernah menganut sistem ekonomi terpimpin untuk kemudian berubah menganut sistem ekonomi kerakyatan (sesuai Tap MPR No. IV/MPR/1999).

Berikut ini akan diuraikan secara terperinci macam-macam sistem ekonomi.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
    Sistem ekonomi tradisional banyak dimanfaatkan manusia pada zaman dulu. Pada zaman ini cara berproduksi masih mengandalkan tenaga manusia dan sumber daya alam. Jadi hanya menggunakan faktor produksi asli. Dan kalaupun menggunakan alat produksi, bentuk alatnya masih sangat sederhana seperti kapak batu, sumpit, dan sejenisnya. Di zaman modern, sistem ekonomi tradisional masih dipakai oleh sukusuku yang terasing di pedalaman atau oleh suku-suku yang sengaja mengasingkan diri dan tidak mau menerima pengaruh dunia luar. Di Indonesia, masih terdapat suku-suku seperti ini.
Pengertian, Ciri, Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional
Adapun ciri-ciri yang dimiliki sistem ekonomi tradisional, yaitu:
1) belum ada pembagian kerja yang jelas;
2) kehidupan masyarakat sangat bersifat kekeluargaan;
3) pertukaran dilakukan dengan cara barter (belum mengenal uang);
4) adat (kebiasaan turun-temurun) sangat berperan dalam mengatur kehidupan sehari-hari;
5) teknologi yang digunakan masih sangat sederhana;
6) belum ada pemisahan yang tegas antara rumah tangga konsumsi dengan rumah tangga produksi sehingga tidak akan ditemukan adanya pabrik-pabrik.
Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional adalah:
1) Tidak terjadi persaingan karena semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan.
2) Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan kelemahan dari perekonomian tradisional antara lain:
1) Keterbatasan hasil produksi, sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan.
2) Karena pengaruh tradisi, pola pikir masyarakat tidak berkembang.
3) Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
4) Kegiatan perekonomian yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan.

2. Sistem Ekonomi Komando
    Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin) adalah sistem ekonomi yang segala sesuatunya diatur oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini pemerintah pusat memiliki kewenangan penuh untuk menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Sistem ekonomi komando dijalankan berdasarkan ajaran Karl Mark (1818-1883) yang tercantum dalam bukunya Das Kapital dan Manifesto Komunis. Menurut Karl Mark, dengan sistem ekonomi yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah pusat maka fungsi-fungsi produksi akan lebih efisien dibandingkan dengan sistem ekonomi bebas. 
Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.
1) Segala kegiatan ekonomi diatur pemerintah.
2) Hak milik perorangan tidak diakui, kecuali yang sudah dibagikan.
3) Semua sumber dan alat produksi adalah milik negara.
4) Tidak ada kebebasan berusaha bagi individu, karena pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
5) Harga-harga ditentukan oleh pemerintah.
Sistem ekonomi komando (terpusat atau terpimpin)
Pada sistem ekonomi komando terdapat kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem ekonomi komando, yaitu:
1) Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
2) Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis industri atau produksi.
3) Pemerintah mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan harga.
4) Pemerintah dapat mengatur distribusi barang-barang produksi.
5) Perekonomian relatif stabil dan jarang terjadi krisis.
6) Adanya pemerataan penerimaan pendapatan.
Adapun kelemahan sistem ekonomi komando, yaitu:
1) Inisiatif dan daya kreasi individu tidak berkembang.
2) Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat dan sumber daya ekonomi.
3) Bersifat paternalistis. Apa yang dikatakan pemerintah selalu benar, sehingga rakyat wajib patuh.
4) Pemerintah sulit menghitung kebutuhan masyarakatnya dan besarnya biaya dari kegiatan-kegiatan produksi secara sentral.

Sistem ekonomi komando pernah dianut oleh negara-negara Eropa Timur, seperti Rusia, Rumania, dan Polandia. Akan tetapi, karena dirasakan tidak memberikan kemakmuran seperti yang diharapkan oleh mereka, sistem ekonomi komando akhirnya direformasi (perbarui) secara besar-besaran. Di Rusia reformasi tersebut dikenal dengan gerakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika (pembaruan) yang diprakarsai oleh Presiden Mikhail Gorbachev pada tahun 1987.

3. Sistem Ekonomi Liberal
    Sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi ketika sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya pada permintaan dan penawaran di masyarakat (mekanisme pasar)Apabila pada sistem ekonomi komando pemerintah yang memegang peran utama dalam mengatur kehidupan ekonomi maka pada sistem ekonomi liberal pengaturan kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan pada masyarakat. Masyarakatlah yang menentukan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Pada sistem ini segala kegiatan ekonomi akan ditentukan oleh kekuatan pasar, yakni kekuatan yang dibentuk oleh pertemuan antara permintaan dan penawaran. Apabila seseorang ingin menguasai kekuatan pasar maka orang tersebut harus memiliki modal (kapital), teknologi, dan kemampuan wirausaha yang tinggi.
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi leberal sesuai dengan pendapat Adam Smith yang sangat menghendaki adanya kebebasan pasar dan tidak menginginkan adanya campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi liberal dianut oleh Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang. Hanya saja pelaksanaan di negara-negara tersebut sudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.
1) Seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
2) Masyarakat bebas berusaha, berinovasi, dan berkreativitas dalam melakukan kegiatan ekonomi.
3) Hak milik perorangan diakui.
4) Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba sebesar-besarnya (profit oriented).
5) Keikutsertaan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat dibatasi.
6) Adanya persaingan antarpengusaha dalam mengejar keuntungan.
7) Harga-harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan pasar.
Dengan ciri-ciri di atas maka sistem ekonomi liberal memiliki kelebihan dan kelemahan. 
Kelebihan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.
1) Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
2) Inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat dikembangkan.
3) Adanya persaingan produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu.
4) Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.
Adapun kelemahan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut.
1) Kebebasan mudah disalahgunakan oleh pihak yang kuat dari segi ekonomi untuk memeras pihak yang lemah.
2) Persaingan untuk merebut pasaran dapat mendorong terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi yang mengancam pengusaha lemah.
3) Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang lemah.
4) Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan.

4. Sistem Ekonomi Campuran
    Sistem ekonomi campuran merupakan gabungan atau campuran dari sistem ekonomi komando dengan sistem ekonomi liberal. Pada sistem ini masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi pemerintah masih berperan untuk mengendalikan dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat. Tujuan sistem ini adalah agar tidak terjadi dampak negatif (keburukan) dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi liberal.
    Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah tersebut dalam bentuk:
1) Membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
2) Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta, yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat banyak.
3) Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian.
Pengertian, Ciri, Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah:
1) Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
2) Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
3) Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan umum.
Kelebihan sistem ekonomi campuran yaitu:
1) Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
2) Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
3) Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Kelebihan sistem ekonomi campuran yaitu:
1) Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
2) Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.

5. Sistem Ekonomi Pancasila
    Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong.
Sistem Ekonomi Pancasila
Ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila, yaitu:
1) peran negara dan swasta penting tetapi tidak dominan dalam mengatur kegiatan perekonomian;
2) hubungan kerja antarlembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal, tetapi berdasarkan asas kekeluargaan;
3) masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peran sentral dalam sistem ekonomi;
4) penguasaan sumber-sumber ekonomi yang penting diatur oleh pemerintah dan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kelebihan dalam karakteristik sistem ekonomi Pancasila, yaitu sebagai berikut.
1) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
2) Potensi, inisiatif, dan kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas tidak merugikan kepentingan umum.
3) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki.

Baca juga: Sistem ekonomi syariah / islam, semoga bermanfaat... 😊😊😊

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sistem Ekonomi Tradisional, Komando, Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila (Pengertian, Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kelemahan Lengkap)"

Posting Komentar