PELITA / REPELITA, Isi Trilogi Pembangunan, Asas Pembangunan Masa Orde Baru

Pelita - Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Nasional disusun Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang yang meliputi kurun waktu 25-30 tahun. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25 tahun pertama dimulai tahun 1969 – 1994. Sasaran utama PJP I adalah terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian.

Selain jangka panjang juga berjangka pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya penghasilan produsen pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri.

Sampai tahun 1999, pelita di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali.

Pelaksanaan Pelita pada Masa Orde Baru

1. Pelita I (1 April 1969 - 31 Maret 1974),
bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dengan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Diprioritaskan pada sektor pertanian dan industri yang menunjang sektor pertanian.

2. Pelita II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979),
diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian dan peningkatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

3. Pelita III ( 1 April 1979 – 31 Maret 1984),
tujuannya meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat yang makin merata dan adil, dan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya. Diprioritaskan pada pembangunan ekonomi dengan titik berat pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan sektor industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi dalam rangka menyeimbangkan struktur ekonomi Indonesia.

4. Pelita IV ( 1 April 1984 – 31 Maret 1989),
diprioritaskan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan industri yang menghasilkan mesin-mesin untuk industri berat dan ringan.

5. Pelita V ( 1 April 1989 – 31 Maret 1994),
diprioritaskan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi hasil pertanian serta sektor industri, khususnya industri yang menghasilkan barang ekspor, banyak menyerap tenaga kerja, pengolahan hasil pertanian, dan yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.

6. Pelita VI ( 1 April 1994 - 31 Maret 1999).
Sektor pertanian selalu menjadi prioritas dalam setiap Pelita, sebab sektor pertanian memberikan sumbangan de isa terbesar dan mayoritas rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian.


Dalam upaya pembangunan dalam bidang ekonomi Orde Baru dilaksanakan melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang dimulai pada tanggal 1 April 1969. Sektor pertanian merupakan sektor yang terbesar dalam ekonomi Indonesia. Kurang lebih 55% dari produksi nasional berasal dari sektor pertanian, sedangkan 75% penduduk memperoleh penghidupan dari sektor pertanian. Kedudukan yang menentukan dari sektor pertanian dapat dilihat juga dari sumbangan penghasilan devisa negara. Lebih 60% dari ekspor Indonesia berasal dari sektor pertanian. Sebagai sektor terbesar dalam ekonomi Indonesia maka sektor pertanian merupakan landasan bagi setiap usaha pembangunan.

PELITA - REPELITA, Isi Trilogi Pembangunan, Asas Pembangunan Masa Orde Baru

REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

Sasaran pembangunan dirumuskan secara sederhana dalam Repelita ini yaitu:
  1. pangan;
  2. sandang;
  3. perbaikan prasarana;
  4. perumahan rakyat;
  5. perluasan lapangan kerja; dan
  6. kesejahtraan rohani.


3 Isi Trilogi Pembangunan

Pelaksanaan pembangunan ini bertumpu pada Trilogi Pembangunan yaitu:
  1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
  2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
  3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

7 Asas Pembangunan Masa Orde Baru

Pembangunan ini berdasarkan pada asas:
  1. Asas manfaat;
  2. Asas usah ebersama dan kekeluargaan;
  3. Asas demokrasi;
  4. Asas adil dan merata;
  5. Asas perikehidupan dalam keseimbangan;
  6. Asas kesadaran; dan
  7. Asas kepercayaan pada diri sendiri.



7 Asas Pembangunan Masa Orde Baru dan 8 Pola Dasar Pembangunan Nasional

8 Pola Dasar Pembangunan Nasional

Adapun modal dasar yang disebutkan dalam Pola Dasar Pembangunan Nasional ialah:
  1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa;
  2. Kedudukan geografi’;
  3. Sumber-sumber kekayaan alam;
  4. Jumlah penduduk;
  5. Modal rohani dan mental;
  6. Modal budaya;
  7. Potensi efektif bangsa;
  8. Angkatan bersenjata.

Dalam menggerakkan modal dasar untuk mencapai tujuan pembangunan, perlu pula diperhatikan faktor-faktor dominan sebagai berikut:
  1. Faktor demografi dan sosial-budaya;
  2. Faktor geografi, hidrografi, geologi dan topografi;
  3. Faktor klimatologi;
  4. Faktor flora dan fauna;
  5. Faktor kemungkinan pengembangan.

Dengan segala kelebihan yang dimiliki di masa Orde Baru di bidang ekonomi, terdapat juga kekuarangannya. Hal ini dapat dilihat adanya KKN(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang merajalela, krisis multidemensional yang menyebabkan keruntuhan Orde Baru pada bulan Mei 1998.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PELITA / REPELITA, Isi Trilogi Pembangunan, Asas Pembangunan Masa Orde Baru"

Posting Komentar