5 Macam Teori Bunga Modal dan Penjelasannya

Ada berapa macam teori bunga modal?
Modal memang tidak selalu identik dengan uang, tetapi untuk memperoleh barang-barang modal, pengusaha memerlukan dana. Pengalokasian dana untuk investasi harus dilakukan secara cermat dan tepat. Misalnya saja, seorang pengusaha harus bisa memilih menginvestasikan dananya pada usaha sepatu atau usaha garmen.

Apakah industri pengolahan makanan harus menambah produk baru atau menambah kapasitas produknya yang sudah ada? Apakah perusahaan percetakan perlu menambah mesin cetak baru atau memperbaiki mesin cetak lamanya? Semua masalah ini menyangkut pengalokasian dana investasi untuk memperoleh hasil maksimal di masa yang akan datang.

Hasil dari investasi modal tersebut dapat diukur. Hasil yang diperoleh dari modal disebut tingkat pengembalian modal (rate of return of capital). Tingkat pengembalian modal atau bunga modal menunjukkan pengembalian rupiah bersih tiap tahun untuk setiap rupiah modal yang diinvestasikan. Dalam kegiatan ekonomi besarnya bunga modal dinyatakan dalam persentase per tahun atau tingkat suku bunga. Jadi, bunga modal adalah penggantian kerugian (balas jasa) yang diterima pemilik modal karena telah menginvestasikan uangnya dalam produksi. Setiap jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang berbeda. Oleh karena itu, pengusaha harus memahami kapan dan bagaimana melakukan investasi yang tepat. Pengusaha harus mendahulukan investasi yang pengembalian modalnya tinggi.

Macam-Macam Teori Bunga Modal

Mungkin Anda masih bertanya-tanya, mengapa penggunaan sumber daya modal menimbulkan bunga modal. Ada beberapa teori yang membahasnya.
1) Teori Produktivitas
Teori ini dikemukakan oleh Jean Baptiste Say, yang menyatakan bahwa modal yang dipinjamkan dapat dipergunakan secara produktif misalnya untuk membuat toko, mendirikan pabrik, dan barang modal lainnya. Dengan modal yang dimiliki, produksi akan bertambah banyak sehingga memberikan kelebihan hasil yang istimewa. Sebagian dari kelebihan itu dikembalikan kepada pemilik modal sebagai bunga modal.

2) Teori Abstinence/Teori Pengorbanan
Teori ini dikemukakan oleh Nassau Willien Senior dan Marshall. Menurut teori ini bunga modal diberikan sebagai balas jasa dari pengorbanan (tidak mewujudkan keinginan akan kebutuhan) dari pemilik modal, untuk tidak memakai modalnya selama dipinjam oleh pengusaha atau orang lain. Maka wajar bagi pemilik modal mendapatkan bunga sebagai balasan atas pengorbanan untuk menunggu modalnya kembali.
 

3) Teori Agio
Teori ini dikemukakan oleh von Bohm Bawerk. Agio memiliki arti perbedaan nilai. Perbedaan nilai ini disebabkan adanya perbedaan waktu sekarang dengan waktu yang akan datang. Menurut von Bohm Bawerk, pemilik modal harus diberi bunga sebagai ganti rugi karena perbedaan nilai itu. Alasan kerugian disebabkan:
a) Alasan ekonomi, misalnya uang Rp200,00 sekarang, setara dengan Rp400,00 satu tahun yang akan datang. Berarti nilai uang sekarang lebih tinggi daripada satu tahun yang akan datang.
b) Alasan psikologi, yaitu bahwa manusia menghargai kebutuhan dan alat pemuas yang akan datang itu lebih rendah.
c) Alasan teknik, modal sekarang dapat dipakai untuk membuat alat-alat produksi dan digunakan untuk menghasilkan produksi selanjutnya.

4) Teori Liquidity Preference

Teori ini dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Menurut teori ini bunga modal diberikan sebagai ganti rugi karena pengorbanan untuk tidak memakai uang yang liquid karena dipinjam orang lain. Pada dasarnya orang lebih menyukai uang tunai.

Teori Bunga Modal Liquidity Preference oleh John Maynard Keynes
Menurut Keynes ada tiga alasan mengapa orang menyukai uang tunai yaitu:
a) Alasan untuk belanja konsumsi sehari-hari dalam istilah lain disebut transaction motive.
b) Alasan untuk berjaga-jaga mengantisipasi sesuatu yang tidak terduga dalam istilah lain disebut precautionary motive.
c) Alasan untuk berspekulasi, dalam istilah lain disebut speculative motive.
 

5) Teori Bunga Dinamis
Teori ini dikemukakan oleh Schumpeter. Menurut teori ini modal yang dipakai dalam produksi akan menghasilkan laba. Maka sebagian dari laba tersebut diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga modal.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Macam Teori Bunga Modal dan Penjelasannya"

Posting Komentar