Isi dan Makna Sumpah Pemuda | Kongres Pemuda 1 dan Kongres Pemuda 2

Sumpah pemuda adalah hasil dari organisasi kepemudaan yang bernama PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang didirikan pada tahun 1926. PPPI mendapat dukungan dari sejumlah organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu persatuan Indonesia. Para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami selama masa penjajahan. Kongres pemuda sendiri dilaksanakan sebanyak dua kali, dan pada kongres pemuda 2 Sumpah Pemuda dihasilkan. Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Tiga butir isi sumpah pemuda Indonesia, hasil kongres pemuda 2 (satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa) diusulkan oleh tokoh yang bernama Muhammad Yamin, yang merupakan perwakilan dari Jong Sumatra.
Muhamad Yamin - Pengusul Sumpah Pemuda

Isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Isi teks sumpah pemuda yang asli pada kongres pemuda 2 adalah seperti dibawah ini:
                                           SOEMPAH PEMOEDA
Pertama:
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua:
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga:
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Makna Sumpah Pemuda
    Ada bebarapa makna yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda yaitu sebagai berikut:
1. Di kalangan tokoh-tokoh pergerakan telah ada, perubahan pola pikir dari Iingkup etnis kedaerahan ke cakrawala nasional .
2. Perubahan pola pikir itu melahirkan kesadaran nasional bahwa seluruh penduduk yang mendiami kepulauan Nusantara menjadi satu bangsa besar dengan nama Indonesia.
3. Untuk keperluan persatuan dalam pergerakan disepakati menggunakan bahasa Melayu sebagai media perjuangan

Kongres Pemuda
    Kongres pemuda dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu:
1) Kongres Pemuda 1
     Kongres Pemuda 1 berlangsung pada 30 April - 2 Mei 1926 di Jakarta. Panitia kongres adalah sebagai berikut:
Ketua           : Mochammad Tabrani
Wakil Ketua : Sumarto
Sekretaris     : Jamaludin
Bendahara    : Suwarso
Pembantu     : Sanusi Pane
    Adapun organisasi pemuda yang hadir dalam Kongres 1 adalah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Celebes, dan organisasi pemuda dari daerah lainnya.
Tujuan Kongres Pemuda 2 adalah sebagai berikut:
1. Menyatukan berbagai perkumpulan pemuda.
2. Memajukan paham persatuan Indonesia.
3. Mempererat hubungan antarperkumpulan pemuda.
4. Mempersiapkan Kongres Pemuda 2.

2) Kongres Pemuda 2
    Kongres pemuda yang kedua ini berlangsung pada 27 - 28 Oktober 1928 di Jakarta. Sedangkan, panitia kongres adalah sebagai berikut:
Ketua            : Sugondo Joyopuspito (PPPI)
Wakil Ketua  : Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris      : Moch. Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara     : Amir Syarifudin (Jong Batak Bond)
Pembantu      : I. Johan Moh. Col (Jong Islamieten Bond)
                        II. Kotjosungkono (Pemuda Indonesia)
                        III. Senduk (Jong Celebes)
                        IV. J. Leimena (Jong Ambon)
                        V. Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)
Peserta Kongres Pemuda 2 berasal dari dua kelompok, yaitu:
Peserta Kongres Pemuda 2
 Kelompok pertama berasal dari wakil organisasi pemuda, terdiri dari:
     1. Sugondo Marsaid dari PPPI
     2. Djoko Marsaid dari Jong Java
     3. Moch. Yamin dari Jong Sumatranen Bond
     4. Amir Syarifudin dari Jong Batak Bond
     5. Kotjsungkono dari Pemuda Indonesia
     6. Senduk dari Jong Celebes
     7. Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi
     8. J. Leimena dari Jong Ambon
 Kelompok kedua berasal dari utusan partai politik, terdiri dari:
     1. Mr. Sartono dari PNI cabang Jakarta
     2. Martokusumo dari PNI cabang Bandung
     3. Mr. Sunarto dari PAPI
     4. Abdurrachman dari Budi Utomo cabang Jakarta
     5. Dr. Amir dari Dienaren Van Indie
     6. SM. Kartosuwiryo dari PSI
     7. Sigid dari Indonesische Club
     8. Muhidin dari Pasundan
     9. Arnold Manowutu dari Perserikatan Minahasa
    10. Pijper Van der Plas dari pemerintah Hindia Belanda
Para wakil partai dan penduduk pribumi hadir untuk memberikan dorongan moral agar kongres berjalan lancar. Sedangkan, dari pemerintah kolonial hadir untuk menjadi pengawas. Pada kongres kedua ini, semua peserta dan pembicara menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar dan wajib digunakan dalam acara tersebut. Hanya ada satu peserta yang menggunakan bahasa Belanda, yaitu Purnomowulan yang kemudian diterjemahkan oleh Mr. Muh.Yamin ke dalam bahasa Indonesia. Dalam pidatonya, Purnomowulan mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia harus diperbaiki dan harus mempunyai sistem sendiri.
tempat kongres pemuda 2 yang melahirkan sumpah pemuda
Wisma Indonesia, tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda 2 pada tanggal 28 Oktober 1928. Wisma Indonesia terletak di Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat.
Hasil Kongres Pemuda 2:
Agenda utama dalam sidang yang ketiga pada 28 Oktober 1928 menghasilkan keputusan bersama dalam kongres. Keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Ikrar Sumpah Pemuda
2. Menetapkan lagu Indonesia Raya karya WR Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia
3. Menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional Indonesia
4. Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir.
    Kongres menetapkan ikrar/sumpah pemuda yang selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai Indonesia merdeka. Pada malam itu juga, untuk pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya oleh penggubahnya Wage Rudolf Supratman. Sumpah Pemuda yang menjadi bagian penting dalam Kongres Pemuda Indonesia 2, merupakan puncak kebulatan tekad para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam ikatan kebangsaan. Peristiwa ini kemudian menjadi modal besar yang berharga dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Karena, dari sinilah berkembang semangat serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan demi meraih cita-cita kemerdekaan.
    Sebagai tindak lanjut dari Sumpah Pemuda 1928, pada tanggal 24 - 28 Desember 1928 di Yogyakarta para pemuda menyepakati pembentukan Komisi Besar Indonesia Muda (KBIM). Tugas komisi ini adalah mempersiapkan terbentuknya satu wadah bagi semua Pemuda Indonesia. Hasil
kerja komisi ini terlihat dalam kongres pemuda di Surakarta pada tanggal 31 Desember 1936 yang berhasil membentuk organisasi Indonesia Muda (IM), yang merupakan fusi (peleburan) dari berbagai organisasi pemuda di Indonesia. Asas IM adalah kebangsaan Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Raya. Para anggota IM dilarang bekerja sama dengan pemerintah Belanda (bersifat nonkooperatif).
    Dengan Kongres Pemuda itu identitas kebangsaan Indonesia semakin terbentuk. identitas itu kini berwujud: tanah air, bangsa, bahasa dan persatuan dengan nama Indonesia. Dengan Kongres Pemuda 2 rasa persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda dan bangsa Indonesia meng-alami peningkatan. Hal ini merupakan suatu keberanian dan keuletan yang luar biasa dari pemuda kita. Walaupun di bawah tekanan senjata polisi Kolonial Belanda, mereka tetap melaksanakan kewajiban dan pengabdian guna memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan tanah airnya. Kongres Pemuda 2 ini sangat penting bagi terbentuknya identitas sebagai bangsa Indonesia.
Baca juga ulasan mengenai organisasi pergerakan nasioanal, semoga bermanfaat :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Isi dan Makna Sumpah Pemuda | Kongres Pemuda 1 dan Kongres Pemuda 2"

Posting Komentar