Ciri Struktur Sosial | Fungsi, Klasifikasi, dan Elemen Pembentuk Struktur Sosial

Ciri-Ciri Struktur Sosial
    Berikut adalah 7 ciri dari struktur sosial:
  1. Struktur sosial yang ada dalam masyarakat memiliki beberapa ciri umum. Adapun ciri-ciri struktur sosial adalah sebagai berikut.
  2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antar individu pada saat tertentu.
  3. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoritis. Jadi, setiap pelaksanaan penelitian diarahkan pada pemikiran tentang derajat dari susunan sosialnya.
  4. Struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis sehingga dapat dilihat kerangka tatanan yang berbentuk struktur.
  5. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.
  6. Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat.
  7. Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.
Struktur sosial bagaikan sebuah bangunan yang tersusun dari berbagai bagian yang saling terkait

Selain ciri-ciri struktur sosial juga memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur sosial banyak dijumpai berbagai aspek perilaku sosial. Dengan adanya struktur sosial, secara psikologis masyarakat merasakan adanya batas-batas tertentu dalam setiap aktivitasnya. Dengan demikian, individu senantiasa menyesuaikan diri dengan ketertiban dan keteraturan yang ada. Dalam kondisi seperti itu, norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dapat berfungsi sebagai pembatas dalam berperilaku agar tidak melanggar hak anggota masyarakat lainnya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi struktur sosial.
  1. Struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control). Artinya struktur sosial merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan norma masyarakat sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.
  2. Struktur sosial berfungsi sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial (discipline control). Setiap anggota kelompok akan memiliki pengetahuan dan kesadaran terutama dalam hal sikap, adat kebiasaan, dan kepercayaan. Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana cara bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat. Akibatnya, perbedaan paham dapat dikurangi.

Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa unsur sosial yang pokok, seperti :
  1. Kelompok sosial,
  2. Kebudayaan,
  3. Lembaga sosial,
  4. Stratifikasi sosial,
  5. Kekuasaan dan wewenang.

Klasifikasi Struktur Sosial
    Struktur sosial dalam fenomena kehidupan manusia dapat diklasifikasikan atas lima jenis sebagai berikut.
1. Struktur kaku dan luwes, Struktur kaku (rigid) adalah struktur yang tidak dapat diubah.
    Misalnya peristiwa yang dialami RD (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu). Ketika ditahan karena terkait dengan kasus hukum dalam dana nonbudgeter DKP, ia masih diminta oleh para mahasiswanya memberikan kuliah, karena belum ada orang yang bisa menggantikan posisinya sebagai pengajar (dosen). Struktur luwes (elastic) adalah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahan-perubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka, penambahan jumlah peserta rapat dibiarkan saja, karena dirasa semakin banyak orang, akan semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.
2. Struktur formal dan informal.
    Struktur formal atau resmi adalah struktur yang diakui pihak berwenang berdasarkan hukum yang berlaku. Misalnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan, dan sebagainya. Adapun struktur informal atau tidak resmi adalah struktur yang nyata atau benar-benar ada serta berfungsi bagi masyarakat, tetapi tidak diakui oleh pihak berwenang dan tidak berketetapan hukum. Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Struktur homogen dan heterogen.
    Struktur homogen adalah suatu struktur sosial yang unsur-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Struktur heterogen adalah suatu struktur yang unsur-unsurnya mempunyai kedudukan yang berbeda-beda dan kesempatan setiap unsur pun berbeda pula, baik terhadap kelompok sendiri maupun terhadap kelompok lain. Misalnya dalam organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang mempunyai pengaruh paling besar sampai paling kecil.
Klasifikasi Struktur Sosial - Struktur homogen dan heterogen
4. Struktur mekanis dan statistik.
    Struktur mekanis adalah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama dari anggotaanggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya struktur keluarga, di mana kedudukan tiap-tiap anggota keluarga merupakan suatu mekanisme yang tidak dapat ditukar/ digantikan tanpa membawa kerugian. Misalnya pada saat ayah sakit dan dirawat di rumah sakit, sedangkan anak-anaknya masih kecil, maka kehidupan keluarga akan terganggu, karena tidak ada yang menggantikan posisinya. Struktur statistik adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota polisi, karena menyesuaikan jumlah pertambahan penduduk.
5. Struktur atas dan bawah.
    Struktur atas atau suprastruktur umumnya diduduki oleh golongan orang yang memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Struktur bawah atau infrastruktur adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah atau mereka yang taraf kehidupannya relatif rendah.  Mengacu pada pengertian dan jenis struktur sosial, secara umum masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam pengelompok an secara horizontal (diferensiasi sosial) dan secara vertikal (stratifikasi sosial). Peter M. Blau mengemukakan bahwa masyarakat plural dapat dibagi menjadi dua, yaitu heterogenitas dan kesenjangan sosial. Heterogenitas atau keragaman merupakan diferensiasi sosial berdasarkan parameter nominal, yang meliputi SARA, parpol, dan ormas. Adapun
kesenjangan sosial adalah diferensiasi berdasarkan parameter gradual yang dikenal dengan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial, seperti faktor ekonomi dan status atau jabatan.
6. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
    Struktur kewibawaan adalah struktur atas dasar kewibawaan yang dibuat oleh anggota-anggota dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan kepada unsur pimpinan. Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota masyarakat dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa mendapat kesempatan mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. yStruktur kerja sama adalah struktur yang didasarkan atas musyawarah. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana usaha bersama itu akan dilaksanakan.

Elemen Pembentuk Struktur Sosial
    Pada struktur sosial yang dibuat dengan sengaja biasanya atas dasar kepentingan politik maupun ekonomi. Dua kepentingan inilah yang menjadi kebutuhan pokok dalam bermasyarakat. Struktur sosial yang demikian jelas akan menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat. Hal ini dikarenakan sifat struktur sosial ini hanya menguntungkan kelompok sosial tertentu yang minoritas dan kelompok yang mayoritas hanya sebagai pelaksana dari struktur sosial, sehingga ketidakadilan muncul di masyarakat yang nantinya menimbulkan konflik.
Elemen Pembentuk Struktur Sosial
Pembentukan struktur sosial dalam masyarakat tergantung dari elemen-elemen pembentuknya. Setiap elemen ini sangat erat hubungannya sehingga harus terpenuhi. Tanpa satu elemen saja, maka struktur sosial didalam masyarakat tidak terwujud secara sempurna. Elemen-elemen tersebut di antaranya:
1. Status Sosial
    Status sosial adalah keadaan atau posisi seseorang dalam masyarakat yang meliputi keseluruhan posisi sosial yang terdapat dalam kelompok besar masyarakat dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Status sosial terbagi:
  • Ascribed status, adalah status yang diberikan seseorang secara otomatis melalui kelahiran. Misalnya, gelar ningrat.
  • Achieved status, adalah status yang didapat seseorang melalui usaha sendiri. Latar belakang status ini adalah bersekolah, mempelajari keterampilan, berteman, dan menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya, sarjana.
  • Assigned status, adalah status yang diberikan seseorang karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat. Misalnya, pahlawan.
2. Peran Sosial (Role)
    Merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial tertentu. Di dalam struktur sosial peran sangat penting untuk menjadi stabilisator. Seperti pandangan fungsionalisme peran mampu menstabilkan tindakan-tindakan dalam masyarakat. Tetapi peran sosial bisa menjadi tidak berfungsi karena adanya pembatasan interaksi individu.
3. Kelompok Sosial
    Merupakan sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi. Kelompok sosial juga sangat vital dalam struktur sosial karena sebagian besar interaksi sosial di masyarakat berlangsung dalam kelompok.
4. Institusi (Lembaga Sosial)
    Merupakan pola terintegrasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial. Melalui institusi ini struktur sosial dalam masyarakat akan terlihat dan juga akan menjadi aspek yang fundamental.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ciri Struktur Sosial | Fungsi, Klasifikasi, dan Elemen Pembentuk Struktur Sosial"

Posting Komentar