Komoditas Ekspor Indonesia dan Komoditas Impor Indonesia

Komoditas Ekspor Indonesia 

Indonesia adalah sebuah negara yang kaya potensi alam dansumber daya manusia. Sumber daya tersebut perlu dikelola dan dikembangkan dalam rangka peningkatan penerimaan ekspor sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Potensi alam Indonesia mampu menghasilkan komoditas ekspor yang unggul, yaitu ekspor migas dan nonmigas.
  1. Ekspor Migas meliputi minyak mentah, hasil minyak olahan, dan gas alam. Ekspor nonmigas meliputi hasil pertanian, perikanan, tambang, maupun industri.
  2. Ekspor Nonmigas unggulan Indonesia antara lain udang, ikan tuna, tekstil, dan kelapa sawit.
Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia
Sektor nonmigas mulai dikembangkan pemerintah guna meningkatkan penerimaan ekspor. Komoditas ekspor ini setiap bulan, semester, atau tahun dilaporkan pemerintah. Kita dapat melihat laporan tentang hasil ekspor melalui media cetak atau elektronik. Berkaitan dengan laporan hasil ekspor, diketahui total nilai ekspor pada bulan Januari - Juni 2007 meningkat sebesar 14,29% menjadi US$53.620,22. Peningkatan ekspor ini merupakan hasil kenaikan nilai ekspor nonmigas terutama hasil industri, pertambangan, dan pertanian. Sektor migas disumbangkan oleh penerimaan dari minyak mentah.

Penerimaan ekspor akan meningkat jika struktur ekspor juga meningkat terutama untuk komoditas nonmigas. Oleh karena itu, perlu dikembangkan penganekaragaman jenis komoditas ekspor. Kegiatan pameran, promosi barang ekspor dapat membantu memperkenalkan produk-produk Indonesia. Selain itu, untuk meningkatkan ekspor dunia usaha Indonesia harus terus meningkatkan daya saing produk baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Upaya yang dilakukan bertujuan meningkatkan perbaikan mutu barang, menekan biaya produksi dan pemasaran, serta meningkatkan pelayanan informasi pasar.


Komoditas Impor Indonesia

Note: Ini sering ditanyakan teman-teman.
Komoditas impor indonesia yang merupakan bahan baku penolong adalah pupuk, bahan-bahan kimia, kertas, kapas, besi, plastik, dan alat-alat listrik.

Bagaimana dengan kondisi impor negara kita? Sebagai negara yang sedang berkembang tentu negara kita masih perlu teknologi, bahan baku, mesin, dan tenaga ahli untuk mendukung proses pembangunan. Jika semua itu belum bisa dicukupi atau tersedia, Indonesia akan mengimpornya dari negara lain. Impor untuk barang-barang tertentu seperti barang konsumsi harus dilakukan dengan hati-hati. Hal ini dilakukan untuk melindungi hasil produksi dalam negeri. Oleh karena itu, perlu kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mengatur perdagangan internasional.
Barang-barang impor biasanya diperinci menjadi tiga golongan sebagai berikut.
  1. Barang konsumsi, di antaranya beras, gandum, buah-buahan, obatobatan, kosmetik, susu, dan alat alat rumah tangga.
  2. Bahan baku, penolong, seperti pupuk, bahan-bahan kimia, kertas, kapas, besi, plastik, dan alat-alat listrik.
  3. Barang modal, contohnya mesin-mesin motor, alat-alat berat, alat-alat pengangkutan, dan komunikasi.
Peningkatan ekspor Indonesia tidak menjamin kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi. Kegiatan ekspor juga mendorong negara untuk mengimpor barang guna mendukung perekonomian dalam negeri. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia membutuhkan teknologi, bahan baku, mesin, dan tenaga ahli. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu dilakukan impor dari negara lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Komoditas Ekspor Indonesia dan Komoditas Impor Indonesia"

Posting Komentar