Devisa adalah / Pengertian Devisa ~ Pernahkah kamu mendengar istilah pahlawan devisa? Julukan ini diberikan kepada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri dan berjuang dengan keringat mereka untuk menghasilkan devisa negara. Apakah yang dimaksud dengan devisa tersebut? Bagaimana fungsinya bagi suatu negara? Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasan berikut.
Pengertian Devisa
Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Contoh beberapa barang yang dapat digunakan sebagai devisa atau alat pembayaran luar negeri, yaitu emas dan perak, aluta asing, dan wesel asing.
Fungsi Devisa
Setiap negara memerlukan devisa untuk melancarkan perdagangannya dengan negara lain. Negara yang memiliki devisa tidak akan mengalami kesulitan dalam pembayaran luar negeri. Devisa mempunyai beberapa fungsi berikut ini.
- Membiayai perdagangan internasional luar negeri yang berupa impor barang dan jasa.
- Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau utang luar negeri.
- Membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi kebudayaan ke luar negeri.
- Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri.
- Cadangan kekayaan nasional
- Sumber pendapatan pemerintah dalam bentuk pajak devisa.
- Sumber dana pembangunan
Menurutmu siapakah yang dapat memiliki dan menggunakan devisa? Pada dasarnya setiap penduduk atau perusahaan dapat dengan bebas memiliki atau menggunakan devisa. Akan tetapi, Bank Indonesia berhak mengadakan pengawasan terhadap kegiatan lalu lintas devisa yang dilakukan oleh penduduk. Transaksi yang dilakukan oleh penduduk antarnegara biasanya menggunakan jasa perantara, yaitu bank devisa. Bank-bank devisa yang memperjualbelikan surat-surat wesel luar negeri umumnya mempunyai rekening pada bank-bank di berbagai negara.
Contoh Pristiwa yang Menghasilkan Devisa
Perpindahan
aset dan kewajiban finansial antara penduduk satu negara dengan
penduduk negara-negara lain akan menimbulkan lalu lintas devisa.
Misalnya, seorang pengusaha yang mengekspor hasil produksinya berarti
telah menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan alat-alat
pembayaran luar negeri.
Devisa dapat berupa seperti berikut.
1. Valuta Asing
Valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan dalam pembayaran transaksi internasional. Misalnya, pengusaha di Bandung mengimpor bahan kimia dari pabrik kimia di Inggris. Perusahaan di Inggris meminta pembayaran dilakukan dalam pound sterling. Oleh karena itu, pengusaha di Bandung akan menghubungi bank devisa untuk membeli mata uang asing tersebut dengan rupiah. Perbandingan harga mata uang asing dengan rupiah disebut kurs.
2. Surat-Surat Berharga
Contoh surat-surat berharga antara lain obligasi, commercial papers, maupun saham.
3. Surat-Surat Wesel Luar Negeri
Contoh surat wesel ini adalah wesel yang dikirim oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya di Indonesia. Oleh karena besarnya devisa yang dikirim TKI masuk ke negara, mereka sering dijuluki sebagai pahlawan devisa.
1. Valuta Asing
Valuta asing adalah mata uang asing yang digunakan dalam pembayaran transaksi internasional. Misalnya, pengusaha di Bandung mengimpor bahan kimia dari pabrik kimia di Inggris. Perusahaan di Inggris meminta pembayaran dilakukan dalam pound sterling. Oleh karena itu, pengusaha di Bandung akan menghubungi bank devisa untuk membeli mata uang asing tersebut dengan rupiah. Perbandingan harga mata uang asing dengan rupiah disebut kurs.
2. Surat-Surat Berharga
Contoh surat-surat berharga antara lain obligasi, commercial papers, maupun saham.
3. Surat-Surat Wesel Luar Negeri
Contoh surat wesel ini adalah wesel yang dikirim oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya di Indonesia. Oleh karena besarnya devisa yang dikirim TKI masuk ke negara, mereka sering dijuluki sebagai pahlawan devisa.
Jenis-Jenis Devisa
Devisa yang dimiliki suatu negara ada dua macam.
1. Devisa Umum
Devisa umum merupakan devisa yang diperoleh dari hasil ekspor, penjualan jasa atau bunga modal. Misalnya, eksportir yang menjual barang ke luar negeri akan menerima devisa umum sebesar 90% dari hasil ekspornya, sementara yang 10% disetor ke pemerintah sebagai bea ekspor. Akan tetapi, ada pula eksportir yang dibebaskan dari bea ekspor karena mengekspor barang kerajinan rakyat atau hasil pertanian. Jadi, eksportir tersebut akan menerima 100% devisa umum dari hasil ekspornya.
1. Devisa Umum
Devisa umum merupakan devisa yang diperoleh dari hasil ekspor, penjualan jasa atau bunga modal. Misalnya, eksportir yang menjual barang ke luar negeri akan menerima devisa umum sebesar 90% dari hasil ekspornya, sementara yang 10% disetor ke pemerintah sebagai bea ekspor. Akan tetapi, ada pula eksportir yang dibebaskan dari bea ekspor karena mengekspor barang kerajinan rakyat atau hasil pertanian. Jadi, eksportir tersebut akan menerima 100% devisa umum dari hasil ekspornya.
2. Devisa Kredit
Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman (kredit) luar negeri. Misalnya pemerintah memperoleh pinjaman dari Bank Dunia, kredit itu disalurkan ke masyarakat dalam bentuk devisa kredit.
Sumber-Sumber Devisa
Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa sumber devisa.
1. Ekspor barang
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
1. Ekspor barang
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
2. Penerimaan jasa
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
3. Penerimaan dari Turis mancanegara
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
4. Pinjaman luar negeri
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.
5. Bantuan luar negeri
Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara. Mengapa Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
6. Pungutan bea masuk
Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.
7. Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri
Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
Penggunaan Devisa
Devisa yang diterima negara kita akan digunakan untuk:
- pembayaran kegiatan impor barang dan jasa;
- pembayaran kewajiban luar negeri yang timbul dari transaksi pembelian surat-surat berharga oleh investor dari luar negeri;
- penyelesaian kewajiban luar negeri yang timbul akibat utang-utang luar negeri yang jatuh tempo beserta bunga utangnya;
- membiayai perwakilan-perwakilan pemerintah di luar negeri; serta
- pembayaran wisatawan dalam negeri yang akan melawat ke luar negeri.
0 Response to "Pengertian Devisa, Fungsi Devisa, Contoh, Jenis-Jenis, Sumber, & Penggunaan Devisa"
Posting Komentar