Pengertian Pasar dan Jenis-Jenis Pasar (Macam Pasar)

Pengertian Pasar

Pasar adalah interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) untuk menentukan tingkat harga barang atau jasa yang diperjualbelikan. Dalam literasi lain dijelaskan bahwa pasar (market) adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli akan barang dan jasa.

pengertian pasar dan jenis-jenis pasar
Kita tentu sering mendengar istilah pasar. Apabila kita mendengar kata pasar, akan terlintas dalam pikiran kita tentang kesibukan orang yang sedang berjual beli, baik barang kebutuhan pokok, alat-alat rumah tangga, termasuk barang-barang elektronik di pasar. Juga akan terlintas bagaimana kegiatan pedagang dalam menawarkan berbagai barang dagangannya kepada para pembeli, terlebih lagi yang terjadi di pasar tradisional.

Selain kegiatan pedagang dengan barang dagangannya, di pasar juga terdapat banyak pembeli yang sengaja datang ke pasar dengan maksud untuk mencari barang-barang kebutuhannya. Dalam proses jual beli antara pedagang dengan pembeli, seringkali terjadi proses tawarmenawar antara penjual dan pembeli. Hal ini terjadi karena keduanya sama-sama berpegang pada prinsip pedagang ingin menjual barang dengan harga mahal, sedangkan pembeli menginginkan barang bagus dengan harga murah. Proses tawar menawar akan terhenti apabila ada kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai barang yang akan diperjualbelikan.

Bisakah terjadi jual beli barang dimana antara penjual dan pembeli tidak langsung berhadapan, seperti melalui pesawat telepon, faximile, internet? Misalnya kita membutuhkan sejumlah y sak semen untuk memperbaiki rumah. Bolehkah kita meminta penjual untuk mengirimkan barang tersebut ke alamat kita? Atau seorang agen sayuran di pasar induk melalui pesawat telepon meminta kepada tengkulak (petani pengumpul) sayuran untuk mengirimkan jenis sayuran tertentu ke alamatnya? Tentu saja bisa, asalkan saja antara keduanya sudah saling mengenal dan saling mengerti akan kebutuhannya masing-masing.
Dengan demikian, pengertian pasar dapat diperluas lagi, yaitu terjadinya hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media pesawat telepon, faximile, dan internet) dalam melakukan transaksi (jual beli) barang dan jasa.

Dalam konsep yang lebih modern, pasar tidak lagi diartikan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, tetapi pasar dalam arti luas merupakan suatu organisasi ekonomi yang dapat dilakukan di mana saja. Penjual dan pembeli tidak harus bertemu secara langsung. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Bursa Efek Surabaya (BES), pembeli dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi cukup mewakilkan transaksinya kepada pialang atau agen pasar modal yang dilakukan melalui internet.

Jenis-Jenis Pasar

1. Jenis Pasar Berdasarkan Barang yang Diperjualbelikan

    Berdasarkan barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan menjadi:

a. Pasar Barang Konsumsi

Pasar barang konsumsi, yaitu jenis pasar yang menjual atau menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian. Yang termasuk pasar konsumsi adalah pasar hewan, pasar bunga, pasar sembako, dan pasar hewan.

b. Pasar Barang Produksi

Pasar barang produksi, yaitu jenis pasar yang memperjualbelikan barang faktor-faktor produksi, seperti: bahan baku industri, tenaga kerja, mesin, dan peralatan lain yang semuanya merupakan sumber daya produksi yang digunakan untuk memproduksi barang lain.

    Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan pasar faktor produksi modal.
1) Pasar faktor produksi alam
    Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan calon pembeli faktor produksi alam. Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli. Misalnya pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brasil), dan pasar karet di New York (Amerika Serikat).

2) Pasar faktor produksi tenaga kerja
    Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa itu diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya bursa tenaga kerja.

3 ) Pasar faktor produksi modal
    Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang. Modal yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES.

2. Jenis Pasar Berdasarkan Luasnya Kegiatan atau Distribusi

    Berdasarkan luasnya kegiatan, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pasar Lokal (Setempat)

Pasar lokal adalah pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, dan pada umumnya menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di sekitarnya. Misalnya Pasar Klewer di Solo yang menyediakan berbagai jenis kain batik, karena masyarakat di Solo dan sekitarnya banyak yang mengenakan batik.

b. Pasar Daerah

Untuk daerah yang cakupannya lebih luas, selain pasar lokal ada juga pasar daerah, yaitu pasar wilayah. Letaknya biasanya di ibukota, kabupaten, pusat kota, atau ibukota provinsi. Pasar ini lebih besar dari pasar lokal karena merupakan tempat jual beli konsumen satu daerah atau satu wilayah (kota, kabupaten, atau provinsi). Contohnya: pasar kabupaten, pasar kota, dan pasar provinsi.

c. Pasar Nasional

Di wilayah yang lebih luas, seperti negara, terdapat juga jenis pasar yang lain, yaitu pasar nasional. Pasar ini memperjualbelikan barang kebutuhan konsumen untuk satu negara (tingkat nasional). Contoh pasar nasional, yaitu bursa efek yang memperjualbelikan saham konsumen dalam negeri.

d. Pasar Internasional

Suatu negara tidak terlepas dari perdagangan internasional. Perdagangan tersebut menuntut adanya tempat khusus yang mempertemukan para penjual dan pembeli dari berbagai negara. Tempat khusus tersebut disebut pasar internasional. Contoh pasar internasional, yaitu pasar tembakau di Bremen, Jerman dan pasar karet di New York, Amerika Serikat.

3. Jenis Pasar Berdasarkan Ketersediaan Barang yang Diperjualbelikan

Berdasarkan ketersediaan barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pasar Konkret

Pasar yang sering kita temui, yaitu pasar yang penjual dan pembelinya langsung menyediakan barang. Contohnya, jika kita membeli buah pepaya, kita harus membayar kepada penjual buah tersebut dengan jumlah tertentu. Pasar ini disebut pasar konkret. Pasar konkret adalah pasar yang memperjualbelikan barang, dan barangnya ada di pasar tersebut. Setelah dibayar, barang bisa langsung dibawa (cash and carry).
Ciri-ciri pasar konkret:
  • transaksi dilakukan secara tunai,
  • barang dapat dibawa/diambil saat itu juga,
  • barang yang diperjualbelikan benar-benar ada/nyata,
  • penjual dan pembeli bertemu langsung.
Contoh pasar konkret, yaitu pasar sehari-hari, pasar burung, pasar hewan, pasar sayur, pasar pakaian jadi, pasar kain, toserba, supermarket, swalayan, dan minimarket.

b. Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)

Selain pasar konkret, ada jenis pasar lain, yaitu pasar abstrak. Pasar abstrak adalah pasar yang memperjualbelikan barang, tetapi barangnya tidak ada di pasar tersebut. Dalam jual beli, pembeli dan
penjual hanya memperlihatkan contoh-contoh barang (master) berupa gambar brosur atau surat berharga. Akibatnya, setelah jual beli, barang tidak dapat langsung dibawa. Dalam pasar ini, penjual dan pembeli tidak selalu bertemu langsung, tetapi bisa menggunakan telepon, surat, faximile, atau internet. Melalui alat-alat komunikasi tersebut contoh barang kadang-kadang tidak ditunjukkan langsung, tetapi cukup disebutkan ciri-cirinya.
Ciri-ciri pasar abstrak:
  • penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda dan berjauhan jaraknya,
  • transaksi dilandasi oleh rasa saling percaya,
  • barang yang diperjualbelikan tidak tersedia, hanya contoh saja,
  • transaksi dilakukan dalam partai besar.
Contoh pasar abstrak adalah pasar tenaga kerja, pasar obat-obatan, pasar tembakau Bremen di Jerman, Bursa Efek Jakarta, dan Bursa Valuta Asing.

4. Jenis Pasar Berdasarkan Waktu

Berdasarkan waktu, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pasar Harian

Pasar yang diadakan sehari-hari disebut pasar harian. Pasar ini buka setiap hari dan menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar harian, yaitu pasar tradisional dan swalayan.

b. Pasar Mingguan

Selain pasar harian, ada juga pasar mingguan. Pasar ini dapat ditemukan aktivitasnya setiap minggu. Contoh pasar mingguan, yaitu Pasar Senin, Pasar Rebo, dan Pasar Minggu.

c. Pasar Bulanan

Setiap pasar bulanan mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu beroperasi sebulan sekali. Pasar ini disebut pasar bulanan. Biasanya, para pedagang menjual barang-barang tertentu, seperti hewan, kerajinan, dan perlengkapan produksi.

d. Pasar Tahunan

Pasar yang melakukan aktivitasnya setahun sekali disebut pasar tahunan. Pasar ini biasanya diadakan karena ada peristiwa-peristiwa tertentu yang diperingati setiap tahun. Contoh pasar tahunan, yaitu Pekan Raya Jakarta, Pasar Agustusan, dan Vancouver Fair di Kanada.

5. Jenis Pasar Berdasarkan Bentuk atau Struktur Pasar

Berdasarkan bentuk atau struktur pasar, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pasar Sempurna

Di pasar biasanya para penjual dan pembeli mengetahui dengan baik harga barang, jenis barang, dan kualitas barang yang diperjualbelikan. Hal ini merupakan salah satu ciri pasar sempurna.
Ciri lain dari pasar sempurna adalah:
  • Pembeli dan penjual bebas berinteraksi untuk membeli atau menjual barang kepada siapapun.
  • Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen (sejenis) yang berarti barang-barang tersebut dapat saling mengganti satu dengan yang lain (terdapat banyak barang subsitusi).

b. Pasar Tidak Sempurna

Selain pasar sempurna, ada juga pasar yang tidak sempurna. Pasar tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisir secara sempurna.
Ciri-cirinya adalah:
  • Pembeli dan penjual tidak mengetahui keadaan pasar dengan baik.
  • Pembeli dan penjual tidak bebas berinteraksi.
  • Barang yang diperjualbelikan bersifat heterogen (beraneka ragam).
Apabila suatu pasar memiliki paling sedikit satu ciri tersebut, pasar tersebut tergolong pasar tidak sempurna.

6. Jenis Pasar Berdasarkan Sifat Pembentukan Harga

Berdasarkan sifat pembentukan harga, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Pasar Persaingan

Pasar yang pembentukan harganya dilakukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran disebut pasar persaingan. Contohnya, jika permintaan naik, sedangkan penawaran tetap, maka harga akan naik. Sebaliknya, jika permintaan turun, sedangkan penawaran naik, maka harga akan turun.

b. Pasar Monopoli

Pasar yang pembentukan harganya dilakukan oleh satu kelompok disebut pasar monopoli. Satu orang atau satu kelompok tersebut menguasai penawaran atau penjualan sehingga mereka bebas menentukan barang dan harga yang dijualnya. Contohnya pembentukan tarif listrik oleh PLN, pembentukan tarif telepon kabel oleh Telkom, dan pembentukan tarif air oleh PDAM.

c. Pasar Duopoli

Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok yang menguasai penawaran atau penjualan disebut pasar duopoli.

d. Pasar Oligopoli

Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok yang menguasai penawaran atau penjualan disebut pasar oligopoli. Contohnya pada pasar lemari es, ada beberapa penjual dengan beberapa merk yang terlibat dalam penentuan harga di pasar. Contoh pasar oligopoli yang lain, yaitu pasar sepeda motor, pasar televisi, dan pasar semen.

e. Pasar Monopsoni

Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh satu orang atau sekelompok pembeli disebut pasar monopsoni. Misalnya, di suatu wilayah terdapat perkebunan tembakau yang luas, ternyata ada satu perusahaan yang bersedia membeli tembakau tersebut. Akibatnya, perusahaan tersebut dapat menekan harga tembakau serendah-rendahnya.

f. Pasar Duopsoni

Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli yang menguasai pembelian disebut pasar duopsoni.

g. Pasar Oligopsoni

Pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok yang menguasai permintaan atau pembelian disebut pasar oligopsoni.

7. Pasar Menurut Manajemen Pelayanan

Berdasarkan manejemen pelayanan, pasar dapat dikelompokkan menjadi pasar tradisional, pasar swalayan (supermarket), pertokoan, dan mal.

a. Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah jenis pasar rakyat yang memberikan pelayanan seadanya dengan memberikan harga yang terjangkau oleh pembeli.

b. Pasar Swalayan (Supermarket)

Pasar swalayan (supermarket) adalah jenis pasar yang memperdagangkan berbagai macam barang biasanya dimiliki perorangan atau kelompok dengan bangunan permanen yang mengutamakan pelayanan dan kebersihan, seperti Carrefour dan Hypermart.

c. Pertokoan (Shoping Center)

Pertokoan (shoping center) adalah pusat perbelanjaan yang memperdagangkan berbagai jenis barang dalam suatu area tertentu, seperti Metro Trade Center (MTC).

d. Mal

Mal adalah tempat atau bangunan dalam skala besar yang dimiliki atau disewa perorangan atau kelompok untuk berbagai jenis usaha dagang. Contohnya Cilandak Town Square (Citos), dan Bandung Super Mal (BSM).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Pasar dan Jenis-Jenis Pasar (Macam Pasar)"

Posting Komentar