8 Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

8 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional - Perdagangan internasional adalah hubungan dagang yang melibatkan suatu negara dengan negara lain untuk mendapatkan barang atau jasa. Hubungan dagang ini mampu meningkatkan perekonomian suatu negara. Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Apa sajakah faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional? 
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional dan contohnya
Beberapa faktor yang mendorong timbulnya perdagangan internasional sebagai berikut.

1. Perbedaan Kemampuan Produksi

Penduduk di suatu negara mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Padahal, kemampuan produksi setiap negara tidak sama. Hal ini menyebabkan tidak semua kebutuhan dapat terpenuhi. Untuk mengatasinya, suatu negara menjalin hubungan dagang dengan negara lain. Dengan begitu, kebutuhan di dalam negeri bisa terpenuhi.

2. Perbedaan Kondisi Geografi

Setiap negara memiliki potensi alam yang berbeda-beda. Ada yang kaya hasil hutan, perikanan, maupun tambang. Perbedaan sumber daya ekonomi dipengaruhi oleh kondisi geografis (wilayah) suatu negara. Pengaruh kondisi geografis yang berbeda mendorong beberapa negara untuk menjalin kerja sama guna mendapatkan barang-barang yang diinginkan.

Contohnya Indonesia yang mempunyai iklim tropis dengan tanahnya yang subur memiliki hasil hutan dan hasil pertanian yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara yang tanahnya relatif kurang subur dan beriklim subtropis. Dengan keadaan ini Indonesia mampu mengekspor hasil hutan seperti kayu dan karet ke negara-negara lain yang kekurangan. Contoh lainnya yaitu pada Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain.

3. Perbedaan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) tiaptiap negara tidak sama. Pada negara maju, perkembangan iptek telah mencapai pada tingkat tinggi. Sementara itu, pada negara berkembang perkembangan iptek masih tertinggal. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama untuk memperoleh manfaat perdagangan internasional atas kemajuan iptek.

Tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki suatu negara juga akan menyebabkan perbedaan hasil produksi dan tingkat kualitas produksi yang dihasilkan. Contohnya Jepang mampu memproduksi mobil dengan kualitas relatif lebih baik jika dibandingkan dengan produk mobil dari Korea. Negara Amerika Serikat dan negara negara Eropa mampu memproduksi pesawat terbang, sedangkan negara-negara berkembang belum mampu memproduksi barang-barang yang berteknologi tinggi itu. Dengan demikian perbedaan Iptek akan menyebabkan perbedaan barang hasil produksinya sehingga bagi negara yang menguasai Iptek tinggi akan mampu menjual atau mengekspor produksinya ke negara-negara yang belum menguasai Iptek dengan baik.

4. Kesamaan Selera atas Suatu Barang

Kesamaan selera memungkinkan masyarakat di berbagai negara untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang dipasarkan di negara tersebut. Fenomena ini bisa dilihat di beberapa negara. Lihatlah perkembangan restoran cepat saji di Indonesia. Di kota-kota besar tersebar restoran cepat saji, seperti KFC, McDonald, Hoka Hoka Bento, dan Dunkin Donuts. Perkembangan ini disebabkan oleh selera masyarakat Indonesia yang tidak menolak produk dari restoran cepat saji tersebut. Bahkan, masyarakat Indonesia menyukai produk tersebut.

5. Perbedaan Selera

Selera dapat memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan terhadap suatu barang di berbagai negara. Contohnya sangat mudah ditemukan di masyarakat perkotaan, yaitu ketika mereka memakai baju, tas, atau sepatu bermerek internasional. Selera mereka telah bergeser dari produk-produk lokal ke produk-produk buatan luar negeri sehingga permintaan terhadap produk impor meningkat.

6. Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup

Dengan adanya perbedaan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat negara satu dengan negara lain, dapat menyebabkan perbedaan terhadap produk yang dihasilkannya. Contohnya Indonesia dengan produk batiknya yang terkenal di mancanegara, Turki dengan karpetnya yang terkenal, dan Jepang dengan pakaian kimononya. Perbedaan produksi karena perbedaan kebudayaan dan gaya hidup suatu negara ini juga dapat mendorong terjadinya perdagangan antarnegara.

7. Perbedaan Sumber Daya Manusia

Kualitas masyarakat suatu negara akan sangat menentukan produk yang dihasilkannya. Bagi masyarakat suatu negara yang tingkat pendidikannya tinggi, sudah barang tentu kualitas sumber daya manusianya juga tinggi sehingga mampu menghasilkan produk yang berteknologi dan berkualitas. Sebagai contoh produk komputer, handphone, laptop, mobil dan pesawat terbang yang dihasilkan oleh negara maju akan dapat diekspor ke negara-negara yang belum mampu memproduksinya.

Dengan adanya perbedaan tersebut menyebabkan pada suatu negara terdapat keunggulan atau kelebihan hasil produksi dan di sisi lain negara juga mengalami kekurangan hasil produksi. Negara yang kelebihan produksi akan mengekspor ke negara lain, sedangkan di negara yang kekurangan produksi akan mengimpor dari negara lain.

8. Perbedaan Harga / Penghematan Biaya Produksi

Setiap negara mempunyai perbedaan tingkat kemampuan produksi baik secara kuantitas, kualitas, maupun jenis produksinya. Hal ini akan menimbulkan perbedaan harga. Misalnya, negara A mampu memproduksi lebih murah daripada negara B sehingga bisa menjual produknya ke negara B. Dengan demikian, akan terjadi transaksi perdagangan antara negara A dan negara B.

Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barangbarang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional"

Posting Komentar